Jasad TKI Brebes Akhirnya Dipulangkan Usai 7 Hari Telantar di Malaysia

Konten Media Partner
17 Juli 2019 8:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto Nursidik, TKI asal Brebes yang meninggal di Malaysia. (Foto: Fajar Eko)
zoom-in-whitePerbesar
Foto Nursidik, TKI asal Brebes yang meninggal di Malaysia. (Foto: Fajar Eko)
ADVERTISEMENT
BREBES - Jenazah Nursidik (31), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Karangbale Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, akhirnya dipulangkan ke rumahnya setelah telantar selama 7 hari di Johor, Malaysia.
ADVERTISEMENT
Lamanya pemulangan jenazah Nursidik ke Indonesia terkendala biaya dan keluarga kesulitan mendapat informasi keberadaan almarhum di Malaysia sejak dikabarkan meninggal akibat sakit pada Rabu (10/7).
Jenazah Nursidik diterbangkan dari Malaysia ke Semarang pada Rabu malam (17/7), lalu tiba di rumah duka diantar mobil ambulans Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Jawa Tengah sekitar pukul 00.30 WIB.
Tangis orang tua Nursidik, Rusdi (60) dan Ponasih (55), serta anggota keluarga lainnya pecah saat jenazah Nursidik yang sudah ada di dalam peti berwarna putih tiba. Sebelumnya keluarga tak pernah menyangka Nursidik akan pulang dalam keadaan tak bernyawa.
Ponasih, ibu Nursidik, tampak tak henti mengucapkan doa untuk almarhum anaknya itu.
ADVERTISEMENT
"Kamu katanya mau punya kamar rumah yang berdinding tembok. Sudah ada ini nak, tapi kamu pulang sudah enggak ada. Ibu sudah ikhlas, cita-citamu bangun rumah untuk keluarga di kampung ini sudah terwujud," ucap Ponasih di depan peti jenazah anaknya, Rabu (17/7).
Kedatangan Nursidik disambut isak tangis keluarga. (foto: Fajar Eko)
Ponasih menjelaskan Nursidik merupakan tulang punggung keluarganya, termasuk bagi adik-adiknya. Sebelum bekerja di sebuah pabrik mebel di Malaysia, Nursidik pernah bekerja di Batam pada 2010.
"Sudah lama bekerja merantau, nggih niku (iya itu) buat bantu kebutuhan hidup di kampung. Bapaknya hanya buruh tani, saya jadi asisten rumah tangga di Jakarta. Nursidik memang orangnya diam, sakit lever kronis yang dialami sampai meninggal juga baru disampaikan belum lama," ujar Ponasih.
"Selama merantau (Nursidik) jarang pulang, tapi selalu kirim uang untuk keluarganya," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Ponasih beserta keluarga berterima kasih kepada Kementerian Ketenagakerjaan, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), BP3TKI, dan tokoh masyarakat Larangan yang telah membantu kepulangan jasad Nursidik.
"Terima kasih saya haturkan kepada Pak Zubad Fahillatah, nggih. Beliau yang berupaya dari awal meminta bantuan ke pemerintah dalam pemulangan jenazah sampai ke Brebes. Dan juga pak menteri, nggih," ungkap Ponasih.
Jenazah Nursidik dikuburkan di tempat pemakaman umum desa sekitar pukul 10.00 WIB, Rabu (17/7).
Reporter: Fajar Eko Nugroho Editor: Irsyam Faiz