Jenazah Junisa, Istri yang Dibunuh Suami Pakai Martil Tiba di Brebes

Konten Media Partner
15 November 2018 10:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenazah Junisa dibawa menggunakan mobil jenazah milik RS Bhayangkara Polda Jatim. (Foto: Dok: PanturaPost)
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah Junisa dibawa menggunakan mobil jenazah milik RS Bhayangkara Polda Jatim. (Foto: Dok: PanturaPost)
ADVERTISEMENT
BREBES - Jenazah Junisa (37), korban pembunuhan sadis oleh suaminya sendiri, tiba di Brebes pada Kamis (15/11) dini hari. Junisa yang merupakan warga Songgom, Brebes itu tewas dipukul menggunakan martil (palu) oleh suaminya sendiri, yang motifnya diduga adalah cemburu.
ADVERTISEMENT
Dari Sidoarjo, Jawa Timur, jenazah Junisa dijemput kerabat korban dan diantarkan mobil jenazah milik RS Bhayangkara Polda Jatim. Jenazah tiba di kampung halaman kedua orang tua korban di Dukuh Kalenpandan, Desa Jatimakmur, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, sekitar pukul 1.30 WIB.
Jenazah Junisa dikeluarkan dari mobil jenazah. (Foto: Dok: PanturaPost)
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah Junisa dikeluarkan dari mobil jenazah. (Foto: Dok: PanturaPost)
Keluarga korban pun tak menyangka Junisa tewas di tangan suaminya, di sebuah rumah kos yang baru mereka tinggali selama tiga bulan belakangan. Ironisnya, korbanlah yang selama ini menjadi tulang punggung dalam mencari nafkah setelah suaminya, Sugiyono (47) menganggur.
Berdasarkan pantauan panturapost, tangis haru terlihat sesaat setelah kedatangan jenazah Junisa di rumah duka. Bahkan, kakak korban sempat pingsan tak kuat menahan haru.
Sumiah (60), orang tua korban pun meminta kepada pihak kepolisian agar menuntut pelaku dengan hukuman yang setimpal. “Kalau sampai pulang jadi mayit (jenazah), ya kae (pelaku) juga dihukum mati. Pokoknya (dihukum) berat sesuai dengan perbuatannya," ucap Sumiah.
Banyak pelayat berdatangan ke rumah duka. (Foto: Dok: PanturaPost)
zoom-in-whitePerbesar
Banyak pelayat berdatangan ke rumah duka. (Foto: Dok: PanturaPost)
Ia menambahkan, setahun belakangan ini Junisah tak pernah pulang ke kampung halamanya di Brebes.
ADVERTISEMENT
"Sudah setahun ini Junisa enggak pulang ke sini, ya itu tadi karena enggak dibolehin sama suaminya itu (pelaku)," katanya.
Dari hasil perkawinan dengan pelaku, lanjutnya, Junisa memiliki dua anak laki-laki yang saat ini masih balita, yakni berusia 2 tahun dan 4 tahun.
"Anaknya dua masih kecil. Ini anaknya yang paling kecil. Yang anak satunya masih di panti asuhan Sidoarjo. Katanya mau dirawat sama kakak pelaku," jelasnya.
Menurut keluarga korban yang mendampingi pemulangan jenazah Junisa, Endang (35), dia sempat bertemu dengan suami korban, dalam hal ini adalah pelaku.
"Saat di kantor polisi, saya sempat ketemu pelaku. Saya coba tanya ada persoalan apa sebenarnya. Tapi dia susah diajak komunikasi dan emosinya labil," ucap Endang.
Keluarga Memperlihatkan Foto Junisa (Foto: Dok: PanturaPost)
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga Memperlihatkan Foto Junisa (Foto: Dok: PanturaPost)
Berdasarkan keterangan pemilik kos, korban berprofesi sebagai pedagang jajanan keliiling, sedangkan sang suami hanya berada di rumah kos dan tak memiliki pekerjaan yang menetap.
ADVERTISEMENT
"Jadi kata tetangga dan bapak kos sama yang punya kos-kosan, kadang-kadang, ada selisih, ada keributan kecil. Ya namanya juga rumah tangga, ada selisih apa atau ada keributan kecil wajar. Memang almarhum ini kalau pagi jualan, sebelum subuh sudah bikin gorengan jajanan. Yang suami malah nganggur masih serabutan tidak menentu, yang jadi tulang punggung itu si almarhum ini," pungkasnya.
Rencananya, siang ini jenazah korban dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat.
Reporter: Fajar Eko Nugroho
Editor: Muhammad Irsyam Faiz