Jumlah Rumah Rusak Akibat Tanah Bergerak di Tegal Bertambah Jadi 75 Unit

Konten Media Partner
8 Juni 2022 20:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerusakan rumah warga akibat bencana tanah bergerak di Desa Kajen, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal bertambah menjadi 75 unit, Rabu (18/6/2022).
zoom-in-whitePerbesar
Kerusakan rumah warga akibat bencana tanah bergerak di Desa Kajen, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal bertambah menjadi 75 unit, Rabu (18/6/2022).
ADVERTISEMENT
TEGAL - Kerusakan rumah warga akibat bencana tanah bergerak di Desa Kajen, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal bertambah menjadi 75 unit, Rabu (8/6/2022). Pemerintah desa sampai kini masih memantau pergeseran tanah mengingat hujan masih sering terjadi.
ADVERTISEMENT
Kepala Desa (Kades) Kajen, Kecamatan Lebaksiu, Juni Sukmadi saat dikonfirmasi merinci, dari 75 rumah tersebut, 56 unit rusak ringan, 16 unit rusak sedang dan 3 unit rusak berat.
"Awal pendataan ada 15 rumah yang mengalami rusak ringan dan saat ini sudah bertambah menjadi 75 unit rumah," katanya.
Juni menjelaskan, intensitas hujan tinggi terjadi sejak Senin (6/6/2022) dan berlanjut pada Selasa (7/6/2022) mengakibatkan pergerakan tanah. Kondisi itu diperparah dengan struktur tanah yang labil.
"Pergerakan tanah dinamis di area Sungai Gung juga menjadi salah satu penyebabnya. Bahkan ada salah satu bangunan toilet umum yang ambruk dan turun sekitar 5 meter," ungkapnya.
Area yang terdampak dan paling parah ada di RT 03/RW 09, dan RT 04/RW 09, Desa Kajen. Kejadian serupa  juga pernah terjadi yakni tahun 2017 dan mengakibatkan 5 rumah terpaksa harus direlokasi.
ADVERTISEMENT
Untuk saat ini, pihaknya tengah menyiapkan lokasi untuk relokasi sementara di dua lokasi. Yakni di rumah kepala desa sendiri dan satu lagi ada di pondok pesantren.
Jika nantinya Pemerintah Kabupaten Tegal memberikan perhatian khusus terhadap bencana tanah bergerak yang terjadi di desanya, ia pun sudah siap untuk menyiapkan lahan kurang lebih 1.800 meter persegi.
"Ini ada di blok geger. Lahan tersebut milik desa dan bahkan kami sudah siapkan seperti akses jalan dan lain-lain," ujarnya.
Untuk kerusakan rumah, terjadi di beberapa bagian seperti dinding, lantai, tanah, dan ada juga sebagian jalan yang ambles. Tidak hanya rumah warga, tapi Mushola Baitul Mutaqin juga tidak luput dari bencana tanah bergerak ini.
"Mushola itu rusak di bagian tembok, atap, lantai musala, bahkan ada bagian jendela yang kayunya sudah renggang karena adanya pergerakan," tandasnya. (*)
ADVERTISEMENT