Kak Seto Hibur Anak-anak Korban Banjir Losari Brebes

Konten Media Partner
26 Februari 2018 17:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kak Seto Hibur Anak-anak Korban Banjir Losari Brebes
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
BREBES - Musibah banjir yang melanda Kecamatan Losari, Brebes meninggalkan trauma bagi warga setempat, terutama anak-anak. Butuh waktu untuk memulihkan psikologi yang dialami mereka.
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Seto Mulyadi atau yang lebih dikenal Kak Seto turun tangan menghibur anak-anak dan ibu ibu yang berada di pos Pengungsian banjir Losari Brebes, Senin (26/2).
Dia sengaja hadir atas perintah menteri sosial untuk menghibur warga pengungsian. Sebab, dia melihat, kalau wajah wajah anak pengungsi banyak memendam kepiluan. "Anak-anak perlu mendapat terapi edukasi dan rekreasi," ujar Kak Seto usai menghibur warga pengungsi korban banjir di SMK Islam Annur Losari.
Kak Seto Hibur Anak-anak Korban Banjir Losari Brebes  (1)
zoom-in-whitePerbesar
Dia hadir mencoba memotivasi anak dengan mempelajari suasana dari permasalan psikolog anak. Dia berusaha memotivasi mereka melalui kegiatan permainan. Anak-anak pun bisa tertawa riang dan bernyanyi bersama seperti tidak terjadi bencana yang menimpanya.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, yang paling penting bagi warga pengungsi adalah tetap tenang, tabah, tegar dari semua cobaan. Dia berharap mereka bisa saling bekerja sama, saling bersahabat, tidak saling konflik, permusuhan, menjalin persaudaraan sehingga timbul kekompakan untuk menghadapi berbagai macam tantangan.
Memang di beberapa wajah anak anak, ungkapnya, masih terguncang jiwanya karena suatu pengalaman yang memilukan, pengalaman yang tidak diduga sebelumnya. Mereka merasakan kondisi yang cukup pahit seperti kekurangan air bersih.
Untuk itu, perlu dilakukan pendekatan lanjutan. Untuk itu pihaknya bekerja sama dengan relawan lain seperti psikolog untuk melakukan pendampingan dengan melakukan trauma klinik.
Kak Seto juga berpesan, agar anak anak tetap semangat dan jangan bertengkar. Hidup rukun dan damai saling mengikat seperti dua utas tali yang diikatkan sebagaimana dalam permainan sulapnya.
ADVERTISEMENT
Reporter: Wasdiun
Editor: Muhammad Irsyam Faiz