Kata Polisi Soal Penghentian Bus Mahasiswa Undip dan Unnes di Brebes

Konten Media Partner
24 September 2019 12:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua dari lima bus pengangkut rombongan mahasiswa yang akan unjuk rasa ke Jakarta sempat tertahan di depan Mapolres Brebes, Selasa (24/9). (Foto: Yunar Rahmawan)
zoom-in-whitePerbesar
Dua dari lima bus pengangkut rombongan mahasiswa yang akan unjuk rasa ke Jakarta sempat tertahan di depan Mapolres Brebes, Selasa (24/9). (Foto: Yunar Rahmawan)
ADVERTISEMENT
BREBES - Dua dari lima bus pengangkut rombongan mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) dan Universitas Negeri Semarang (Unnes) sempat tertahan di depan Mapolres Brebes, Selasa (24/9). Dua armada bus yang hendak membawa mahasiswa dari Semarang ke Jakarta untuk melakukan unjuk rasa itu terkena tilang karena surat kendaraannya tidak lengkap.
ADVERTISEMENT
Kasatlantas Kepolisian Resor (Polres) Brebes, AKP Adimas Purwonegoro, ditemui di Mapolres setempat, Selasa (24/9), mengatakan dua bus yang ditilang tersebut terkena operasi gabungan yang rutin dilakukan pihak kepolisian.
"Itu razia rutin dan secara kebetulan yang terjaring ada rombongan mahasiswa tersebut. Kita tidak ada target rombongan teman-teman mahasiswa," kata Adimas.
Menurut Adimas, dua dari lima bus tersebut terjaring razia karena surat kendaraannya tidak lengkap. Sesuai dengan aturan yang berlaku, kendaraan tersebut kemudian diamankan oleh pihak kepolisian.
Dua dari lima bus yang mengangkut rombongan mahasiswa yang akan unjuk rasa ke Jakarta sempat tertahan di depan Mapolres Brebes, Selasa (24/9). (Foto: Yunar Rahmawan)
"Hanya dua yang tidak lengkap. Tapi untuk kendaraan yang lain tetap kita persilakan melanjutkan perjalanan," lanjut Adimas.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, meski hanya dua bus yang bermasalah dengan kelengkapan suratnya, namun sejak dini hari hingga Selasa pagi (24/9), tiga bus yang lain pun tidak melanjutkan perjalanan.
ADVERTISEMENT
"Kalau secara langsung kita tidak paham, namun informasi dari mahasiswa itu, ingin kebersamaan katanya menunggu yang lain. Kita berikan dispensasi kalaupun mau menunggu dipersilakan. Yang jelas kita tidak menahan bus yang lengkap surat-suratnya," pungkas Adimas.
Sementara itu, perwakilan BEM Undip, Noval, mengatakan rombongannya mulai bergerak dari Semarang sekitar pukul 00.00 WIB, Selasa (24/9). Estimasinya bisa sampai di Jakarta sekitar pukul 05.00 WIB.
"Ternyata dua bus suratnya kurang lengkap, jadi kita cari PO lain dan baru dapat pagi tadi. Untuk yang tiga mobil memang sengaja kita tidak melanjutkan perjalanan, karena memang kita pengin bersama-sama saja," beber Noval.
Noval juga mengatakan sekitar 150 mahasiwa Undip dan 100 mahasiswa Unnes tersebut melakukan perjalanan ke Jakarta untuk menyuarakan penolakan revisi UU KPK, RUU KUHP dan Pertanahan ke DPR RI.
ADVERTISEMENT
"Ini atas keresahan mahasiswa karena demokrasi dirampas jadi pengin kita rebut kembali. Pelaksanaan dari pagi ini dan sampai menang pokoknya," tandas Noval. (*)
Reporter: Yunar Rahmawan
Editor: Irsyam Faiz