Kepala Dinkes Kabupaten Tegal Bicara Kekosongan Stok Vaksin untuk Bayi

Konten Media Partner
18 Agustus 2021 17:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Kesehatan Hendadi Setiaji (kanan) saat mengisi acara Podcast Humas Pemkab Tegal, Kamis (29/07/2021).
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kesehatan Hendadi Setiaji (kanan) saat mengisi acara Podcast Humas Pemkab Tegal, Kamis (29/07/2021).
ADVERTISEMENT
SLAWI – Stok vaksin untuk bayi di Kabupaten Tegal dikabarkan mengalami kekosongan. Adapun stok vaksin bayi yang kosong yakni vaksin hepatitis B (HB0) dan vaksin bacillus calmette-guerin (BCG) untuk mencegah tuberkulosis atau TBC.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendadi Setiaji kelangkaan sejumlah vaksin untuk bayi ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Tegal, melainkan di beberapa daerah lain juga mengalami kekosongan seperti Jepara, Wonogiri, Palembang dan daerah lainnya. Kekosongan tersebut, kata dia, terjadi karena stok vaksin dari pusat juga belum tersedia. Sehingga distribusinya ke daerah ikut terganggu.
Hendadi mengungkapkan, jumlah stok vaksin bayi yang masih tersedia hingga Jumat (13/08/2021) pekan lalu antara lain polio 3.640 dosis, Measles and rubella (MR) 860 dosis dan pentavalen 345 dosis.
“Mudah-mudahan kelangkaan vaksin bayi ini segera teratasi dan kita sudah sampaikan persoalan ini ke pusat, tinggal menunggu kebijakan pusat seperti apa, karena vaksin bayi ini tidak dijual secara bebas,” kata Hendadi, dalam siaran pers yang diterima PanturaPost, Rabu (18/8/2021).
ADVERTISEMENT
Hendadi menyampaikan kelangkaan vaksin HB0 dan BCG sudah terjadi sejak akhir Maret 2021 lalu. Ia juga mengakui bahwa sudah banyak daftar tunggu bayi yang harus disuntik vaksin di bidan-bidan maupun Puskesmas di Kabupaten Tegal.
Kedua vaksin itu diberikan kepada bayi ketika baru lahir. Meski demikian, lanjut Hendadi, pemberian vaksin HB0 dan BCG ini dapat dilakukan sampai batas usia bayi 12 bulan.
“Jika memang saat bayi lahir tidak ada stok vaksin tersebut sehingga tidak bisa diberikan vaksin, maka pemberiannya boleh mundur. Dan ketika vaksin ini datang, bayi yang sudah masuk daftar tunggu bisa segera divaksin,” jelasnya. (Inspire Slawi)