Kesaksian Keluarga Sebelum Ibu Ajak Anak Bunuh Diri di Sungai Pemali

Konten Media Partner
11 September 2018 19:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kesaksian Keluarga Sebelum Ibu Ajak Anak Bunuh Diri di Sungai Pemali
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
BREBES – Warga Brebes geger dengan peristiwa dugaan bunuh diri yang dilakukan Diah Pamularsih, 24 tahun. Ibu asal Desa Bulakamba, Brebes, itu mengajak anaknya yang masih balita menceburkan diri ke sungai Pemali pada Senin, 10 September 2018.
ADVERTISEMENT
Jenazah ibu dan anak itu ditemukan pada waktu yang berbeda. Jasad pertama yang ditemukan yakni Abdul Falah pada Senin sore, sekitar pukul 17.00 WIB. Keesokan harinya, Selasa, 11 September 2018, giliran jasad Diah ditemukan mengapung tak jauh dari lokasi anaknya ditemukan.
Saudara ipar korban, Nokiah, mengatakan sebelum kejadian itu Diah sempat tertekan karena sering cekcok dengan suaminya. Namun, keluarga mengira, cekcok itu adalah hal yang lumrah sebagaimana rumah tangga biasanyanya.
“Kami kira itu wajar-wajar saja. Karena yang namanya rumah tangga ya seperti itu,” kata Nokiah seperti keterangan yang disampaikan lewat program Apa Kabar Indonesia Malam di TV One, Selasa malam, 11 September 2018.
Nokiah mengungkapkan, beberapa jam sebelum bunuh diri, korban sempat melunasi hutang ke warung sebesar Rp 65 ribu. Saat itu, Diah sempat bilang kalau dia hendak pergi jauh. Saat itulah keluarga mulai merasakan tanda-tanda ketidakberesan.
ADVERTISEMENT
Benar saja, sore harinya, Abdul Falah, anak korban yang masih berusia 3 tahun ditemukan mengambang di Sungai Pemali. “Suami Diah sempat melihat jasad anaknya. Sempat tanya ibunya mana, ternyata belum ketemu. Saat itu dia langsung pergi pakai motor. Mungkin mau cari ibunya,” katanya.
Menurut Nokiah, dalam beberapa bulan terakhir ini, sikap suami korban, Khaerul, sering marah-marah tidak jelas. “Itu mungkin akibat kecelakaan yang terjadi beberapa bulan lalu. Sudah operasai juga. Tapi kata dokternya memang kepalanya masih pusing,” katanya.
Karena itu, lanjut dia, Diah diduga sering tertekan akibat sikap suaminya yang sering marah-marah. “Tapi korban tidak pernah curhat. Orangnya tertutup. Mungkin sudah putus asa,” ujarnya.
Nokiah mengatakan, Diah dan Khaerul Ihsan sudah hidup berumah tangga sekitar 5 tahun. Khaerul selama ini tidak memiliki pekerjaan tetap dan bekerja serabutan. Kendati begitu, keluarga mereka dikenal harmonis dan tidak menunjukkan tanda-tanda yang keanehan. “Mulai ada perubahan sejak kecelakaan itu,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Kini Khaerul belum diketahui keberadaanya. Pihak keluarga berharap, dia kembali pulang untuk menjelaskan permasalahan yang sebenarnya. (Muhammad Irsyam Faiz)