Kisah Pria yang 13 Tahun Jajakan Jasa Servis Helm Keliling

Konten Media Partner
12 Februari 2019 19:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Johan Wijaya saat mampir di salah satu instansi yang ada di Brebes, Senin (11/2) siang. (Foto: Yunar Rahmawan)
zoom-in-whitePerbesar
Johan Wijaya saat mampir di salah satu instansi yang ada di Brebes, Senin (11/2) siang. (Foto: Yunar Rahmawan)
ADVERTISEMENT
BREBES - Helm jadi salah satu perlengkapan keselamatan penting dalam berkendara sepeda motor. Namun sebagian orang mengabaikan kebersihannya, lantaran sulit bahkan bingung untuk membersihkannya.
ADVERTISEMENT
Mereka yang enggan untuk membersihkan helm, biasanya dibiarkan saja hingga kotor dan beraroma tak sedap.
Rasa malas orang-orang membersihkan helm dimanfaatkan oleh Johan Wijaya (45) warga Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, untuk memulai usahanya menjadi tukang servis helm. Pelayanan servis helm yang diberikan Johan bisa dibilang full service.
Bagaimana tidak, helm yang sudah usang sekalipun akan disulap menjadi helm yang kinclong dan harum.
Mulai dari poles kinclong bagian luar, ganti kaca, ganti busa, ganti sabuk, hingga menerima cuci busa dalaman helm dilakukan Johan untuk memberikan servis yang memuaskan.
"Semua bisa, pokoknya helm apapun saya garap sampai jadi bagus lagi. Tapi enggak semua orang full service, ada juga yang hanya ingin poles bagian luar saja. Helm longgar juga bisa saya pas kan dengan kepala," ungkapnya saat mampir di salah satu instansi yang ada di Brebes, Senin (11/2) siang.
ADVERTISEMENT
Johan mengaku sudah 13 tahun menggeluti usahanya, yakni sejak tahun 2006. Dia memilih untuk jemput bola, ketimbang harus menetap di suatu tempat.
Menurutnya ini lebih efektif dan bisa menjangkau berbagai tempat.
"100 persen jemput bola ke kantor instansi dan sekolahan," tuturnya.
Tarif Servis
Johan pun menyasar para pekerja dari kantor instansi dan sekolah yang ada di Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Brebes, Kabupaten Pemalang hingga Pekalongan.
"Itu biasanya saya datangi minimal 2 bulan sekali untuk tiap kantor karena saya pertimbangkan tingkat kekotoran helm kalau sudah dua bulan pasti sudah kotor," ujar Johan.
Johan Wijaya saat mampir di salah satu instansi yang ada di Brebes, Senin (11/2) siang. (Foto: Yunar Rahmawan)
Tarif yang dipatok Johan terbilang murah meriah. Berkisar antara Rp 10 ribu hingga Rp 100 ribu.
ADVERTISEMENT
"Kalau ongkos servis kan tergantung permintaan pelanggan. Kalau hanya poles bagian luar paling cuma Rp 10.000," ungkapnya.
Johan mengatakan, ongkos servis bisa mencapai ratusan ribu rupiah jika banyak bagian helm yang diganti.
Seperti ganti kaca, itu pun harus melihat persediaan jenis dan merk helm yang sesuai permintaan.
"Kalau kaca helm itu kan tergantung merk helmnya, karena berbeda merk berbeda dudukan, jadi pasti kacanya juga beda. Mau yang bening atau yang pelangi, saya semua ada," beber Johan.
Pakai Sepeda Motor
Saat berkeliling menjajakan jasa servis helm, Johan menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi. Inilah yang menjadi kendala baginya, karena tidak bisa membawa semua bagian helm yang dibutuhkan.
"Paling bisa bawa perlengkapan servis dan beberapa sparepart. Tapi tenang saja, kalau ada yang servis ganti sparepart dan saya tidak membawa, besoknya bisa saya bawa apa yang dibutuhkan pelanggan," terang Johan.
ADVERTISEMENT
Dalam sehari, Johan mengaku bisa berpindah tempat hanya dua sampai tiga kali. Hal ini lantaran servis helm membutuhkan waktu lama, apa lagi mereka yang cuci helm, sudah tentu menunggu sampai kering.
"Tergantung jumlah helm yang diservis juga. Kalau banyak, bisa seharian di satu kantor saja. Saya pernah dari pagi sampai malam di satu kantor, karena karyawan semua sevis helm," ungkap Johan.
Ketika ditanya tentang penghasilannya dalam sehari, Johan tak bisa menjawab secara pasti. Karena bergantung pada jumlah helm dan kerumitannya dalam penanganan.
Namun dia mengaku, ketika sepi sekalipun bisa mencapai Rp 200.000 per hari. "Kalau ramai, Rp 500.000 per hari bisa tuh," pungkasnya.
Reporter: Yunar Rahmawan
Editor: Irsyam Faiz