Lagi, Pemkot Tegal Raih Predikat Wajar Tanpa Pengecualian

Konten Media Partner
25 Mei 2021 16:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BPK RI Provinsi Jawa Tengah, Ayub Amali menyerahkan penghargaan opini WTP langsung kepada Wali Kota Dedy Yon Supriyono di Kantor BPK di Semarang, Senin (24/5/2021). (Dok. Humas Pemkot Tegal)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BPK RI Provinsi Jawa Tengah, Ayub Amali menyerahkan penghargaan opini WTP langsung kepada Wali Kota Dedy Yon Supriyono di Kantor BPK di Semarang, Senin (24/5/2021). (Dok. Humas Pemkot Tegal)
ADVERTISEMENT
TEGAL - Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal kembali meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Tahun 2020 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Pemkot Tegal di bawah kepemimpinan Wali Kota Tegal H. Dedy Yon Supriyono, telah menerima predikat WTP pada tahun 2018 dan 2019.
Penghargaan tersebut sebagai apresiasi kepada Pemkot Tegal yang telah berhasil menyusun dan menyajikan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah (LKPD) Kota Tegal Tahun Anggaran 2020.
Kepala BPK RI Provinsi Jawa Tengah, Ayub Amali, menyerahkan penghargaan opini WTP langsung kepada Wali Kota Dedy Yon Supriyono di Kantor BPK di Semarang, Senin (24/5/2021).
Bersama itu pula ada pemerintah daerah lain yang memperoleh predikat Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dengan Predikat WTP yakni Kabupaten Semarang, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Pemalang.
Dalam sambutan mewakili penerima WTP, Wali Kota Dedy Yon Supriyono, menyampaikan bahwa LHP yang diterima akan mampu memacu kinerja untuk menjadi lebih baik di masa-masa yang akan datang.
ADVERTISEMENT
"Karena LHP adalah adalah cermin dari hasil kinerja kita selama satu periode. Sehingga kelebihan maupun kekurangan yang ada dalam laporan LHP, akan menjadi acuan kinerja kita pada periode selanjutnya," kata Dedy.
Selain itu, Dedy Yon menyampaikan pemeriksaan atas laporan keuangan tersebut bertujuan memberikan keyakinan yang memadai (reasonable assurrance) bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar dalam semua hal materi, sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
"Oleh karenanya pemeriksaan atas laporan keuangan adalah sesuatu yang mutlak dilakukan. Akan tetapi yang terpenting adalah bahwa pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK-RI merupakan bagian dari pembinaan bagi pemerintah daerah dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik good governance," tambah Dedy.
Dedy Yon juga menambahkan bahwa hasil akhir dari pemeriksaan dan penilaian BPK RI terhadap laporan keuangan pemerintah daerah adalah penyampaian opini, dimana opini merupakan pernyataan profesional pemeriksaan mengenai kewajaran informasi keuangan, yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan.
ADVERTISEMENT
"Pada kenyataanya opini Wajar Tanpa Pengecualian menjadi harapan bagi semua kepala daerah. Oleh karenanya berbagai upaya telah dilakukan untuk mencapai predikat tersebut, antara lain peyusunan Laporan keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)," tambah Dedy.
Kepala BPK RI Provinsi Jawa Tengah Ayub Amali menyampaikan bahwa pemeriksaan sesuai ketentuan berjenis pemeriksaan keuangan BPK harus memberikan opini berdasarkan empat hal yaitu kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintah, kecukupan pengungkapan, kepatuhan terhadap perundang-undangan, efektifitas sistem pengendalian intern.
"BPK perwakilan Jateng melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan ini sudah mulai bulan Januari yaitu dengan pemeriksaan pendahuluan kemudian diulang kembali ke kantor, dilanjutkan setelah BPk menerima laporan keuangan pemerintah daerah dari daerah masing-masing," ujar Ayub.
Ayub juga menyampahkan bahwa presentase penyelesaian masalah Kota Tegal penyelesaian masalahnya mencapai 77,91 persen.
ADVERTISEMENT
"Kami juga terima kasih atas capaian ini, kalau dibandingkan rata rata nasionl 75,65 persen capaiannya. Di tingkat Jateng rata-rata tingkat penyelesaian Jateng 87 persen," tambah Ayub.
Sementara itu Ketua DPRD Kota Tegal Kusnendro menyampaikan bahwa apresiasi atas apa yang diraih Pemerintah Kota Tegal dengan opini predikat WTP.
"Kota Tegal meraih opini WTP, mudah- mudahan dapat dipertahankan, disampingi itu tidak berbangga diri, namun sebagai instropeksi diri kedepan jauh lebih baik lagi, karena saat ini banyak tindak lanjut yang perlu diperbaiki, penyelesaian tindak lanjut KotaTegal mencapai 78 persen, masih ada 22 persen," pungkas Kusnendro. (Tegal Berdedikasi/Adv)