Libur Lebaran, Ganjar Tidak Tutup Obyek Wisata

Konten Media Partner
7 April 2021 21:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Ganjar Pranowo melihat simulasi kenormalan baru di tempat wisata Candi Borobudur, Magelang, Rabu (10/6). (Foto: Dok. Humas Pemprov Jateng)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Ganjar Pranowo melihat simulasi kenormalan baru di tempat wisata Candi Borobudur, Magelang, Rabu (10/6). (Foto: Dok. Humas Pemprov Jateng)
ADVERTISEMENT
SEMARANG – Saat libur lebaran pada Mei mendatang, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tidak membuka opsi penutupan obyek wisata. Namun, dirinya memastikan obyek wisata akan langsung ditutup jika kedapatan langgar protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
“(Penutupan OW saat libur lebaran?) Nggak, nggak. Boleh masih buka, yang penting protokolnya seperti ini aja,” kata Ganjar ditemui di kantornya, Rabu (7/4).
Ganjar mengatakan pihaknya tidak ‘ngegas’ soal penutupan obyek wisata. Sebab, dirinya menilai saat ini pengelola juga menjaga protokol kesehatan selama membuka obyek wisatanya. Menurutnya, obyek wisata bisa tetap beroperasi asalkan disiplin prokes.
“Kita tidak ngegas-ngegas gitu ya untuk buka atau tutup, tapi seperti ini. Begitu protokolnya tidak dilengkapi, protokolnya dilanggar kita tutup,” tegasnya.
Ganjar mengatakan, saat ini sektor ekonomi sudah perlahan bergerak dan mulai beradaptasi dengan situasi pandemi. Sehingga, opsi keras menutup obyek wisata saat libur tidak muncul selama protokol kesehatan dilaksanakan dengan baik.
“Ekonomi kan sudah mulai bergerak dan sekarang sudah mulai menyesuaikan kok. Jadi nggak ada cerita buka tutup tapi linier kayak begini saja. Cuma kan kita menghitungnya kalau terjadi mudik dan kemudian breg semuanya masuk itu pasti terjadi lonjakan penularan itu yang mesti kita kontrol,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, jelang lebaran ini Ganjar juga terus mengingatkan agar seluruh daerah menyiapkan tempat isolasi terpusat untuk pemudik. Apalagi, kata Ganjar, Jateng sudah memiliki pengalaman pada Mudik lebaran tahun lalu.
“Sebenarnya kita punya pengalaman kok waktu mudik dulu, umpama contoh yang dulu progresif banget itu Bupati Banyumas, tungguin sendiri yang masuk. Kalau soal tempat sih di mana-mana bisa. Tapi yang jelas daerah mesti menyiapkan tempat isolasi,” tandasnya. (*)