Macan Masuk ke Areal Pesawahan Resahkan Warga Brebes

Konten Media Partner
23 Maret 2018 22:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Macan Masuk ke Areal Pesawahan Resahkan Warga Brebes
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Macan Tutul (Foto: Pixabay)
BREBES - Warga Desa Kebandungan, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes dikagetkan dengan macan yang masuk ke area pesawahan. Mereka resah dengan kemunculan hewan liar itu.
ADVERTISEMENT
Macan yang diperkirakan sudah berusia dewasa ini, masuk ke area pesawahan pada Selasa, 20 Maret 2018, sekira Pukul 08.00 WIB. Kapolsek Bantarkawung, Iptu Hasari menceritakan, hewan itu berdiam di tumpukan padi yang sudah kering.
"Bertotol, usia antara 3-5 tahun. Ukurannya sebesar kambing etawa dewasa. Kebetulan saya juga melihat, macan itu hanya duduk diam pada tumpukan padi kering yang berada di pesawahan," katanya kepada Panturapost.id, Jumat 23 Maret 2018.
Dia mengungkapkan, di lokasi juga sudah banyak ratusan warga yang berkumpul untuk menonton. Mereka melingkar sambil berusaha menghalau hewan sejenis dengan harimau itu. "Anak-anak juga ada yang ikut berkumpul. Langsung kami bersama warga mengamankan agar jangan warga yang mendekat,"ujar dia.
Saat diusir, hewan itu sempat mengaung dua kali. Kemudian, dia lari ke sebuah pohon di Astana Kebandungan. "Meski kita bersenjata lengkap, tapi namanya harimau ya tetap menakutkan. Beruntung dia tidak nekat untuk menyerang kita," imbuh Hapsari.
ADVERTISEMENT
Setelah diusir, macan itu lari ke arah timur. Lari dan lompat dengan kencang, dengan lincahnya. "Larinya sangat gagah dan kekar. Sekali lompat bisa bermeter-meter jauhnya," jelasnya.
Menurut perkiraannya, hewan liar itu bukan sedang berburu. "Saya yakin harimau itu sedang tidak berburu. Karena hewan ternak milik warga tidak hilang. Ini sih hanya perkiraan saya saja," ujar dia.
Pihaknya bersama warga sempat membuat tim siaga di sekitar lokasi. Sejak Selasa sampai Kamis, lokasi itu bergantian berpatroli.
"Akhirnya setelah tidak ada tanda-tanda munculnya harimau, pagi tadi sepakat dihentikan. Tapi kami sudah menyarankan ke warga apabila kembali melihat agar tidak membunuhnya, karena termasuk hewan yang dilindungi," tandasnya.
Menurut dia, hewan itu, diperkirakan berasal dari Hutan Maribaya, atau area hutan pinus. Memang, menurut dia, daerah itu termasuk masih jarang dirambah warga.
ADVERTISEMENT
Reporter: Reza Abineri
Editor: Muhammad Irsyam Faiz