Masih Dirawat di RS Karyadi, Kondisi Korban Penusukan Membaik

Konten Media Partner
19 September 2019 17:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keluarga korban tengah menemaninya di RS Karyadi Semarang. (dok.istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga korban tengah menemaninya di RS Karyadi Semarang. (dok.istimewa)
ADVERTISEMENT
SLAWI - Masih ingat peristiwa penusukan di Dukuh Karangdawa Desa Karang Mulya Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal, Selasa (10/9/2019) pekan lalu? Saat ini korban penusukan, Suparti (50), sudah satu pekan lebih dirawat di RS Karyadi Semarang. Ia sedang melalui proses perawatan dan kondisinya membaik.
ADVERTISEMENT
Penusukan secara tiba-tiba oleh orang gila/depresi itu terjadi di pematang sawah areal persawahan milik Sabar di Dukuh Karangdawa Desa Karang Mulya. Pada saat itu, Suparti sedang mengantarkan makanan buat sang suami dan para pekerja di sawah. Tiba-tiba ada seseorang yang membawa pisau langsung membabi buta menikam punggungnya. Ia bersimbah darah dengan pisau yang menancap di punggung.
“Saya liatnya ngeri dan sampe mengigil saat liat pisau belum dicabut serta sedang di-rontgen,” tutur Khisanalatu Latifah anak dari Suparti kepada panturapost.com, Kamis (20/92019).
Ia membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang menakutkan, seperti tak ada kemungkinan hidup. Karena diprediksi senjata tajam menembus paru-paru. Dan harus operasi dengan bius total. "Waktu itu, hanya do'a yang bisa kami panjatkan dan mengharapkan keajaiban yang Maha Kuasa," ucapnya sambil meneteskan air mata.
ADVERTISEMENT
"Semua sudah berlalu. Mamah benar-benar kuat. Pisau yang hanya tinggal gagangnya saja yang menancap selama hampir 24 jam, tapi Mamah kuat dan tetap sadar," tambahnya.
Ia menuturkan, kondisi ibunya membaik dan pulih. Tetapi di punggung belakang masih tersambung selang. “Selang buat nguras paru-paru. Karena, paru-parunya banyak cairan di dalamnya. Beruntungnya pisau menembusnya ke hati seperti goresan. Kalau ke paru-paru bisa fatal. Apalagi ke jantung. Kami gak tau nasibnya Mamah. Ternyata Allah masih mencintai, menyanyangi serta menyelamatkan Mamah," terangnya.
Dalam kejadian itu, kata dia, keluarganya trauma. Dia berharap pelaku yang dikabarkan dibawa ke RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang diproses hukum yang setimpal. “Kalau sudah sembuh, gak usah dikembalikan ke keluarganya. Kami trauma.” (*)
ADVERTISEMENT
Reporter : Bentar
Editor : Muhammad Abduh