Masuk Musim Hujan, Petani di Brebes Mulai Gadaikan Pompa Air

Konten Media Partner
5 Desember 2018 12:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masuk Musim Hujan, Petani di Brebes Mulai Gadaikan Pompa Air
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Mesin pompa air menumpuk di Pegadaian Brebes, Rabu, 5 Desember 2018. Memasuki musim hujan, banyak petani yang menggadaikan pompa air untuk modal menanam. (Foto: Yunar Rahmawan)
ADVERTISEMENT
BREBES - Memasuki musim hujan, para petani di Brebes mulai banyak yang menggadaikan pompa air ke Pegadaian. Ini lantaran mereka sudah mendapat pasokan air yang mengaliri sawah mereka. Baik dari air hujan maupun saluran irigasi.
Salah satu petani asal Desa Keboledan, Kecamatan Wanasari, Khanafi (57) yang menggadaikan pompa air miliknya menuturkan, saat ini sawahnya sudah teraliri air untuk masa tanam bawang dan persemaian benih padi. "Air sudah ada. Jadi saya gadai pompa air ini. Uangnya untuk modal tanam," jelasnya saat ditemui di Pegadaian Cabang Brebes, Rabu 5 November 2018.
Khanafi dan petani Brebes lainnya, biasanya menggunakan pompa air sebagai agunan pinjam di Pegadaian. Setiap musim hujan datang, para petani di Brebes menggadaikan pompa air dan akan ditebus saat musim kemarau datang. "Kalau kemarau kan pompa air dipakai, jadi saya tebus," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Kepala Pegadaian Cabang Brebes, Kadar, mengatakan meski memasuki musim hujan dan saat ini pompa air mulai berdatangan mengisi gudang penyimpanan. Namun jumlahnya belum terlalu signifikan meningkat.
"Pompa air biasanya meningkat digadaikan mulai Januari hingga Maret. Sehari bisa mencapai 30 sampai 50 unit. Kalau saat ini baru memasuki musim hujan, curah hujan juga belum terlalu banyak, jadi paling sehari 20an unit saja," jelas Kadar.
Para petani di Brebes, menurut Kadar, biasanya menggadaiakan pompa air melalui agen pegadaian yang tersebar di Kabupaten Brebes. Hal ini untuk memudahkan dalam transaksi, tanpa harus datang ke kantor Pegadaian.
"Sudah pasti itu efisien, karena hemat waktu dan hemat biaya transportasi juga," kata Kadar.
Para petani bisanya menggunakan uang hasil menggadai sebagai modal untuk masa tanam. "Untuk nominal uangnya tergantung tipe dan kondisi pompa airnya, ada yang 2 juta, ada yang 2,5 juta," pungkas Kadar.
ADVERTISEMENT
Reporter: Yunar Rahmawan
Editor: Muhammad Irsyam Faiz