Mensos: Jangan Mengadu ke Medsos Kalau Belum Dapat Bantuan

Konten Media Partner
20 November 2020 20:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mensos: Jangan Mengadu ke Medsos Kalau Belum Dapat Bantuan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
PEMALANG - Saat menyaksikan penyaluran BST di Kantor Pos di Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jumat (20/11/2020), Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara meminta masyarakat tidak mengadu ke media sosial (medsos) jika belum mendapatkan Bantuan Sosial Tunai (BST).
ADVERTISEMENT
"Jangan berbicara di media sosial, tapi datanglah ke kantor desa, kantor kecamatan. Laporkan bahwa saya belum mendapatkan bantuan. Kami pastikan akan dilayani, " katanya.
Ia meminta masyarakat tidak ragu. Sebab, pada dasarnya aparat pemerintah, anggota DPR dan juga pendamping merupakan pelayan masyarakat. "Pejabat publik apakah menteri, gubernur, bupati walikota, anggota DPR dan juga pendamping, merupakan pelayan masyarakat. Bukan masyarakat yang melayani kita. Jadi kita berjuang untuk masyarakat," ujarnya.
Mensos mengingatkan, menyalurkan Bansos juga bukan pekerjaan mudah. Sebab, setelah Kemensos mengalokasikan kuota bantuan ternyata daerah tidak bisa menyerap. "Kabupaten Pemalang merupakan daerah yang responsif. Buktinya dari kuota penerima bantuan yang diberikan bisa diserap dengan baik. Ini semua tergantung dari keaktifan kepala daerah dalam berkomunikasi dengan Kemensos," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungan kali ini, Mensos menyaksikan penyaluran BST di dua lokasi di Jawa Tengah, yakni Kantor Pos Taman, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, dan di Kantor Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga. Dalam kesempatan sama, Mensos juga berdialog dengan pendamping PKH di dua kabupaten tersebut.
Kepada para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang duduk dengan formasi mematuhi protokol kesehatan, Mensos Juliari pun menyempatkan dialog dengan warga untuk menggali sejauhmana manfaat yang mereka rasakan dengan bantuan pemerintah.
Menurutnya, BST diberikan kepada keluarga miskin, tidak mampu, dan atau rentan yang terkena dampak wabah COVID-19. Hal ini dikarenakan pandemi membuat sebagian besar masyarakat kehilangan pekerjaan dan tidak bisa memenuhi kebutuhan dasarnya.
“Kepada para menteri, Bapak Presiden menginstruksikan, agar kami para pembantunya memastikan selama pandemi masyarakat tidak ada yang kelaparan. Dengan BST diharapkan dapat membantu meningkatkan daya beli masyarakat yang terdampak pandemi,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Di Kabupaten Pemalang tercatat 38.952 KPM BST tersebar di 14 kecamatan dengan nilai Rp 11.685.600.000/bulan. Sementara untuk Program Sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Provinsi Jawa Tengah, menjangkau 3.431.209 KPM tersebar di 35 Kabupaten/kota.
"Untuk Pemalang terdapat 171.684 KPM Program Sembako/BPNT yang tersebar pada 14 kecamatan dengan nilai bantuan Rp 34.336.800.000/bulan," pungkasnya. (*)