Museum Buton Jadi Laboratorium Kepurbakalaan di Bumiayu

Konten Media Partner
20 Oktober 2018 20:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Museum Buton Jadi Laboratorium Kepurbakalaan di Bumiayu
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
BREBES - Museum Mini Purbakala Bumiayu-Tonjong, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes terlihat dikunjungi oleh sejumlah siswa Sekolah Menengah Ke atas (SMA), Sabtu, 20 Oktober 2018 sore. Siswa yang berjumlah belasan orang tersebut terlihat antusias mengamati setiap koleksi fosil yang di museum tersebut.
ADVERTISEMENT
Museum Buton yang dirintis sekitar 2016 tersebut, memang kerapkali mendapat kunjungan dari sekolah se-Kabupaten Brebes wilayah selatan. Saking ramainya, di ruangan museum berukuran 12x10 meter persegi tersebut, suasananya kerap mirip kelas yang sedang diisi sebuah mata pelajaran. Riuh dan 'hidup'.
Menurut Pengelola Museum Rafli Rizal, dibangun agar potensi kepurbakalaan yang ada di Situs Bumiayu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan. Oleh karena itu, pihaknya mengapresiasi sekolah yang sudah datang berkunjung dan memanfaatkan museum sebagai sumber pembelajaran.
"Melalui kunjungan ke museum maka akan terjadi suatu transformasi nilai warisan budaya bangsa dari generasi terdahulu ke generasi sekarang," katanya.
Dijelaskan, sejatinya Situs Bumiayu sudah menjadi ladang penelitian para peneliti dunia sejak 1920. Salah satu temuannya adalah Sinomastodon Bumiayuensis, yakni gajah purba paling tua
ADVERTISEMENT
Salah satu siswa, Sofia mengaku dengan adanya fosil-fosil hewan purba yang berusia jutaan tahun membuktikan di Bumiayu ini ada kehidupan pada masa pra sejarah. "Adanya fosil purba ditambah artefak yang ditemukan, menunjukkan adanya kehidupan dan tentu ada manusianya," kata dia.
Ia pun sangat antusias ternyata daerahnya menyimpan kehidupan purbakala yang bersejarah. "Luar biasa ya. Bagaimana fosil fosil ini diperoleh? sudah berapa juta tahun umurnya?. Apakah di Situs Bumiayu ini ada manusia purba seperti di Sangiran," herannya.
Kekaguman para siswa cukup dimaklumi, lantaran ada ribuan potong fosil yang berasal dari berbagai daerah di Brebes wilayah Selatan kini tersimpan di sana.
Sementara salah satu Guru, Fathur Iman, keberadaan museum sangat mendukung dan membantu siswa dalam mempelajari sejarah. Ia memandang, museum tersebut menjadi model pembelajaraan yang kontekstual dengan berdasarkan bukti atau fakta.
ADVERTISEMENT
"Museum ini sudah seperti 'laboratorium kepurbakalaan' di Bumiayu dan sekitarnya," katanya.
Ia menyatakan, adanya museum tersebut menjadi pelajaran sejarah kebudayaan Indonesia di sekolahannya."Keberadaan Museum Purbakala Situs Bumiayu sangat berarti bagi dunia pendidikan sehingga harus dikembangkan," ujar Fathur Iman.
1.400 fosil yang sudah diidentifikasi atau terdata. Sedangkan masih ada sekitar 3 ribu yang belum.Terbaru di bangunan permanen yang beralamatkan di komplek perumahan Bumi Sari Ayu Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu, menambah koleksinya dengan 60 keping uang kuno. (*)
Reporter : Reza Abineri
Editor : Muhammad Abduh