Nabung di Bank Sampah, Warga Tegal Bisa Cairkan Jutaan Rupiah

Konten Media Partner
3 Mei 2020 21:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saudari Rofi menunjukkan nilai tabungan yang dicairkan Rofi dari Bank Sampah.
zoom-in-whitePerbesar
Saudari Rofi menunjukkan nilai tabungan yang dicairkan Rofi dari Bank Sampah.
ADVERTISEMENT
SLAWI – Gemar menabung memang membawa untung. Bahkan menabung sampah pun tidak kalah menguntungkan. Buktinya, beberapa warga yang gemar menabung sampah di Bank Sampah Nurul Hikmah di Tegal saat ini bisa menarik tabungan. Bukan berupa sampah lagi tetapi sudah menjadi uang.
ADVERTISEMENT
Seperti Ummu Ilah (75), warga Desa Tuwel Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal mendapat uang tabungan dari bank sampah Nurul Hikmah yang berada di Desa Tuwel. Ia yang menabung mulai dari bulan Juli tahun 2019 sampai sekarang mendapat tabungan Rp 516.230. “Hasil tabungan, akan saya pakai buat kebutuhan sehari-hari,” tuturnya.
Ummu Ilah menceritakan, ia mengumpulkan sampah di rumah dan sekitar lingkungannya. Setiap minggu, sampah itu ditabungkan ke bank sampah Nurul Hikmah.
Hal yang sama diungkapkan Rofi (36). Ia juga menjadi nasabah Nurul Hikmah dan tahun sekarang ia mendapat tabungan Rp 1.579.150. "Tahun-tahun sebelumnya, tabungan saya bisa mencapai Rp 3 juta. Tapi karena harga barang sampah turun, jadi saya hanya bisa mendapat setengahnya."
Ummu Ilah (75), warga Desa Tuwel Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal mendapat uang tabungan dari bank sampah Nurul Hikmah.
Bendahara Bank sampah Nurul Hikmah, Umi Atiqoh, pada panturapost, Minggu (3/4/2020) mengungkapkan, ada sekitar 60 nasabah Bank Sampah Nurul Hikmah yang mencairkan tabungan. Nominalnya pun berbeda-beda, sesuai rajin menabung sampahnya.
ADVERTISEMENT
“Nasabah bank sampah setiap menjelang lebaran, akan mencairkan tabungan buat kebutuhan di bulan Ramadan dan sehari-hari atau buat beli persiapan di saat lebaran,” ungkapnya.
Tetapi, menurut dia, pada tahun ini terasa beda karena harga barang sampah yang dijual itu turun hampir 50 persen. Kardus sekarang hanya Rp1000 biasanya sampai Rp2000/kilo. Aqua gelas biasanya Rp 4000 sekarang paling Rp 3000/perkilo. Jadi para nasabah untuk tabungan agak berkurang. “Harga turun karena pengaruh ekonomi lesu akibat pandemi Corona,” kata dia.
Bank Sampah Nurul Hikmah ini sudah berdiri sejak 2014 dan sampai sekarang. Untuk sampah yang bisa ditabung di bank sampah antara lain jenis bahan plastik. Seperti ember, botol, aqua, logam seperti panci bekas, seng kaleng, besi kabel, kardus dan aneka kertas dan banyak lainnya.
ADVERTISEMENT
"Nasabah sendiri dari ibu-ibu karena yang merasakan kebutuhan dapur. Seperti saat pandemi sekarang ini, seorang ibu pasti merasakan kondisi dapur rumahnya. Setelah mendapat pencairan dari bank sampah para ibu-ibu bisa tersenyum lega," tutur dia.
"Jadi tidak apa-apa tidak dapat BLT, yang penting dapat tabungan dari sampah. Hampir satu tahun menabung sampah dan hasilnya bisa buat kebutuhan di saat pandemi," kata Umi Atiqoh.