news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Olah TKP Kecelakaan Maut di Bumiayu Digelar 6 Jam

Konten Media Partner
21 Mei 2018 15:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Olah TKP Kecelakaan Maut di Bumiayu Digelar 6 Jam
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
BREBES - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Tengah, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan maut di Jalan Diponegoro, Desa Jatisawit Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes, Senin (21/5). Olah TKP digelar sekitar 6 jam dari pukul 06.00 - 12.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Olah TKP dilakukan untuk penyelidikan pascakecelakaan yang melibatkan kendaraan truk tronton pada Minggu (20/5). Sejak pukul 06.00 WIB, area lokasi kecelakaan, sudah mulai disterilisasi oleh petugas keamanan. Mereka sudah memasang barrier atau pembatas jalan sejauh sekitar 100 meter di sisi utara dan selatan lokasi.
Selama enam jam, petugas kepolisian merekam dengan alat laser di sepanjang lokasi kecelakaan hingga pukul 12.00 WIB. Meski petugas melakukan pengamanan, namun warga sekitar masih tetap memadati lokasi tersebut.
Kecelakaan maut di Bumiayu (Foto: Panturapost)
zoom-in-whitePerbesar
Kecelakaan maut di Bumiayu (Foto: Panturapost)
Dirlantas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Bakharuddin MS mengungkapkan, olah TKP dilakukan dengan menggunakan alat Faro berteknologi Tiga Dimensi (3D) untuk memetakan lokasi. Olah TKP dilakukan sepanjang hampir satu kilometer, mulai dari awal, saat, dan akhir terjadinya kecelakaan, hingga akhir yang terbagi menjadi 26 titik.
ADVERTISEMENT
"Olah TKP dengan alat Faro dan drone untuk mendapatkan hasil yang akurat," ucap dia.
Dijelaskan, olah TKP berlangsung hampir enam jam. Selama olah TKP dilakukan, jalur kota Bumaiyu ditutup total untuk semua kendaraan.
"Hal dilakukan agar polisi bisa memetakan secara menyeluruh di lokasi kejadian. Olah TKP dimulai dari mengambil gambar jalan, bangunan sekitar lokasi kejadian dan kendaraan yang terlibat," jelasnya.
Kemudian, olah TKP juga dilakukan untuk menganalisa kecelakaan yang terjadi saat kejadian.
"Kita dari Tim Accident Analysis (TAA), melakukan olah TKP. (Nanti) hasilnya akan berupa animasi, alat yang dipakai 3D, laser dan scanner," ujarnya di lokasi.
Dia menambahkan, dalam scanner itu dilakukan di empat titik. Dimulai dari turunan di Desa Pagojengan.
ADVERTISEMENT
"Tiap titiknya membutuhkan enam menit. Ditambah juga ada beberapa titik scanner untuk mobil pikap L300," beber dia.
Dijelaskan, ukuran kemiringan jalan, juga direkam oleh scanner tersebut. Termasuk panjang kemiringan dari turunan.
Seperti diketahui, kecelakaan lalulintas truk tronton dengan nomor polisi H 1996 CZ mengakibatkan 12 orang meninggal dunia dan 11 orang luka-luka. Truk yang dikemudikan Pratomo Dianto (47) warga Karangtengah Kecamatan Sampang Cilacap itu menabrak 13 sepeda motor dan sebuah mobil pribadi.
Reporter: Reza Abineri
Editor: Muhammad Irsyam Faiz