Pansus COVID-19 DPRD Brebes Memonitoring Sekolah yang Sudah KBM Tatap Muka

Konten Media Partner
13 Juli 2020 15:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Pansus COVID-19 DPRD Brebes, Mashadi saat monitoring ke SMP Negeri 2 Brebes.
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Pansus COVID-19 DPRD Brebes, Mashadi saat monitoring ke SMP Negeri 2 Brebes.
ADVERTISEMENT
BREBES - Pansus COVID-19 DPRD Brebes memonitoring satu sekolah di Brebes yang sudah KBM tatap muka dan beberapa sekolah yang mulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Senin (13/7/2020).
ADVERTISEMENT
"Hasil pantauan kami, ada yang sudah menerapkan protokol kesehatan dan ada juga yang masih kurang sadar yakni di wilayah pinggiran," kata anggota Pansus COVID-19 DPRD Brebes, Mashadi.
Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Brebes melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dinpora) telah mengizinkan satu sekolah di wilayahnya untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka mulai Senin hari ini. Satu sekolah yang diperbolehkan aktivitas tatap muka yakni, SMP Negeri 2 Brebes.
Mashadi menuturkan, beberapa sekolah dasar dan menengah pertama yang dimonitoring, khususnya di wilayah pinggiran, masih ditemukan kesadaran siswa yang kurang. Contohnya kesadaran mengenakan alat pelindung diri. Di antaranya, masker atau face shield.
"Kalau tempat cuci tangan pakai sabun sudah tersedia. Memang kesadarannya masih kurang. Maka kita terus dorong pihak sekolah untuk patuh terhadap protokol kesehatan yang ada," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dirinya pun mengakui jika APD bagi siswa atau guru hingga kini masih sangat kurang. Sehingga pihak sekolah perlu bantuan baik melalui beberapa program CSR atau bantuan dari organisasi masyarakat, parpol atau lainnya.
"Kita dorong pohak sekolah yang sekiranya kesulitan APD untuk membuat proposal bantuan. Utamanya APD bagi anak-anak. Wajib pakai masker semua. Lebih optimal juga pakai face shield. Tadi saya lihat guru-gurunya pakai face shield tapi anaknya nggal pakai. Harusnya semua dong. Standar protokol kesehatan WHO juga sudah jelas. Ada juga yang anak membawa sendiri face shield," pungkasnya. (*)