Panwaslu Kecamatan Ingatkan Millenial akan Politik Transaksional

Konten Media Partner
13 Maret 2019 17:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panwaslu Kecamatan Ingatkan Millenial akan Politik Transaksional
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BREBES - Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kecamatan Bumiayu melakukan sosialisasi kepada kalangan millenial, Rabu (13/3) siang. Dalam sosialisasi itu, Panwaslu mengingatkan akan praktik politik yang transaksional pada Pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
"Kita berikan pemahaman kepada pemilih muda agar menghindari politik transaksional, pragmatis, dan money politics," kata Ketua Panwaslu Kecamatan Bumiayu Gatot Sugih Wibowo usai kegiatan.
Adapun peserta sosialisasi dari pelajar, remaja masjid, dan mahasiswa. Untuk narasumber dari Polsek dan Kecamatan Bumiayu.
Gatot mengungkapkan, berdasarkan pengalaman kerapkali kaum millenial menjadi objek politik pragmatis. Penyebabnya lantaran barunya pemahaman dalam pemilu.
"Peran kami adalah memberikan pemahaman tentang itu. Jika dilanggar ada konsekuensinya," ungkapnya.
Ia pun menjabarkan konsekuensinya yang tertera dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Dalam aturan itu, tertera yang melanggar akan dikenakan pidana 2 tahun dengan denda hingga Rp 24 juta.
Ia pun mengatakan, sosialisasi tersebut juga untuk meningkatkan partisipatif kaum millenial. Bahkan, ia berharap kaum muda tersebut juga menjadi pemilih yang cerdas dalam mengawasi segala macam pelanggaran pemilu.
ADVERTISEMENT
"Dapat aktif dalam mengawasi di masing-masing daerahnya. Berani menolak uang dan aktif melaporkan kepada kami, jika ada pelanggaran," jelasnya.
Selain sosialisasi, Panwaslu juga tetap mengawasi saat April nanti oleh Pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Gatot juga mengajak untuk menggunakan hak pilih atau jangan golput. Mengingat Pemilu 2019 untuk merupakan hajat pesta demokrasi yang besar. "Belajar berintegritas dan netralitas. Jangan golput dan tergiur money politic. Ini memilih pemimpin negara untuk lima tahun," pungkasnya. (*)
Reporter : Reza Abineri
Editor : Muhammad Abduh