Pemakaman Jenazah Suspect COVID-19 di Kabupaten Tegal Ricuh, 2 Petugas Terluka

Konten Media Partner
22 September 2020 23:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemakaman Jenazah pasien suspect COVID-19 di tempat pekaman umum (TPU) Dukuh Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Selasa (22/9) berlangsung ricuh.  (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Pemakaman Jenazah pasien suspect COVID-19 di tempat pekaman umum (TPU) Dukuh Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Selasa (22/9) berlangsung ricuh. (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
TEGAL - Pemakaman jenazah pasien suspect COVID-19 di tempat pemakaman umum (TPU) Dukuh Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Selasa (22/9) berlangsung ricuh. Akibatnya, 2 petugas pun terluka akibat diduga terkena pukul.
ADVERTISEMENT
Kejadian tersebut dibenarkan oleh Direktur RSUD dr Soesilo Slawi, Guntur Muhammad Taqwin. Menurutnya, pasien yang meninggal adalah pasien suspect dan belum dipastikan positif COVID-19. Pasien adalah laki laki berinisial H (15).
"Pasien meninggal Selasa (22/9/2020) pukul 07.30 WIB. Pemakaman sekitar pukul 13.45 WIB dan dalam proses pemakaman terjadi keributan. Pasien sendiri memiliki gejala ke arah COVID-19 dan sudah tes swab namun hasil belum keluar," katanya.
Berdasarkan informasi awal, lanjut Guntur, kejadian tersebut bermula ketika tali tambang yang dipegang oleh pihak keluarga pasien, lepas dari genggaman. Sehingga mengakibatkan peti jenazah miring.
Pemakaman jenazah pasien suspect COVID-19 di tempat pekaman umum (TPU) Dukuh Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Selasa (22/9). (Foto: Istimewa)
Kemudian, saat itu juga yang memegang tali langsung lompat turun ke liang lahat. Sementara, petugas pemakaman lainnya secara pelan-pelan melepaskan tali tambang untuk mengimbangi peti jenazah.
ADVERTISEMENT
Entah apa yang terjadi, lanjut dia, tiba-tiba terjadi keributan. Warga yang menyaksikan pemakaman langsung mendekat ke liang lahat dan terjadilah kericuhan itu. Petugas pun lari menyelamatkan diri.
"Informasi di lapangan macem-macem, jadi belum pasti kronologisnya seperti apa. Besok, akan saya tanyakan langsung kepada petugas agar lebih jelas. Tadi sudah ditanyakan, cuma karena terluka akhirnya penyampainnya kurang jelas," ujarnya.
Akibat peristiwa itu, ada 2 petugas yang terluka di kepala bagian belakang akibat mendapatkan pukulan. Keduanya sempat dibawa ke Puskesmas dan kemudian dirujuk ke RSUD dr Soesilo.
Kedua petugas pemakaman yang terluka adalah Ida wahyu (41) dan Waras (38). Keduanya merupakan petugas Pegawai RSUD dr Soesilo Slawi asal Desa Kebandingan, Kecamatan Kedungbanteng. Selain itu, kendaraan petugas juga mengalami kerusakan.
ADVERTISEMENT
Usai kericuhan itu, proses pemakaman dilanjutkan oleh warga setempat, tanpa menerapkan protokol COVID-19. (*)