Pemudik dari Jakarta Lolos Sampai Tegal Menggunakan Travel Lewat Jalan Tikus

Konten Media Partner
9 Mei 2020 22:25 WIB
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi arus mudik di Kabupaten Tegal. (Foto: Bentar)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi arus mudik di Kabupaten Tegal. (Foto: Bentar)
ADVERTISEMENT
Sejak pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan pelarangan mudik banyak warga yang masih nekat untuk pulang kampung. Berbagai cara pun dilakukan, mulai dari naik truk kontainer, menyewa mobil pribadi, bahkan ada melewati jalan tikus.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dilakukan oleh seorang perantau asal Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal berinisial NK (41). Dia pun melakukan perjalanan dari Jakarta ke Tegal secara diam-diam menggunakan mobil travel.
Sebenarnya pria yang di Jakarta jualan nasi goreng itu awalnya ragu untuk pulang kampung. Namun karena penghasilan terus menurun karena sepi pembeli, dia pun terpaksa mudik pada 5 Mei 2020 atau 2 pekan setelah pemerintah resmi melarang mudik.
Sempat berjalan lancar, perjalanan mudik NK ternyata sempat terhambat di Karawang, Jawa Barat. Mobil travel yang ditumpanginya disetop petugas. Rombongan pun terpaksa balik kanan. Namun, bukannya balik lagi ke Jakarta, sopir mobil itu malah mencari jalan tikus.
"Kebetulan sopirnya tahu jalan lain dan akhirnya bisa lolos. Waktu itu, di Karawang besoknya mau PSBB, jadi masih bisa jalan," ujar NK, kepada PanturaPost.com, Sabtu (9/5/2020).
ADVERTISEMENT
Lepas dari Karawang, mereka pun lolos sampai ke kampung halaman di Tegal. Kendati begitu, ongkos yang harus dibayar cukup besar, yakni Rp 500 ribu per orang.
"Tapi demi untuk mudik yah saya bayar walaupun mahal dan lagi krisis ekonomi kayak begini," terangnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh JR (35 tahun). Dia terpaksa pulang karena dagangannya sepi pembeli. Dia pun memilih mudik karena ingin bersama keluarga saat bulan puasa dan lebaran.
"Saya mudik ketika larangan sudah diterapkan beberapa hari atau pas awal puasa," katanya.
Saat itu, dia pulang dari Karawang ke Tegal naik mobil travel dengan ongkos Rp 250 ribu. Ketika itu, mobil yang dia naiki tak kena razia petugas karena memutar lewat jalan alternatif.
ADVERTISEMENT
"Saya enggak tahu itu lewat mana. Tahu-tahu sampe rumah aja," ungkap pria yang juga jualan nasi goreng.
Sementara itu, salah satu sopir mobil travel berinisial SP (42) mengatakan, sejak mudik dilarang, dia masih sering mengangkut penumpang dari Jakarta-Tegal. Kendati begitu, dia membatasi jumlah penumpang.
"Paling dalam satu mobil empat atau lima penumpang. Kami juga menerapkan protokol kesehatan bagi para penumpang," ungkapnya.
Dia mengaku telah menyepakati kenaikan tarif bersama sopir travel lainnya. Sebab, jalan yang ditempuh lebih jauh dan harus harus memutar mencari jalan alternatif.
"Untuk mengankut pemudik saat ini memerlukan waktu yang cukup lama karna harus mencari jalan lain dan berputar. Apalagi banyak jalur yang ditutup jadi harus berputar," katanya.
ADVERTISEMENT
Setelah peraturan PSBB diterapkan di banyak daerah, dia pun sementara berhenti beroperasi. Sebab, razia di mana-mana semakin ketat dan cukup berisiko.
"Kalau nekat mengangkut penumpang bisa didenda," katanya. (*)
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.