Pendapatan Juru Parkir Merosot Imbas Proyek "Malioboro" Kota Tegal

Konten Media Partner
21 Oktober 2021 13:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas juru parkir di Jalan Ahmad Yani Kota Tegal, Kamis (21/10/2021) (Foto: Setyadi)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas juru parkir di Jalan Ahmad Yani Kota Tegal, Kamis (21/10/2021) (Foto: Setyadi)
ADVERTISEMENT
KOTA TEGAL - Sejumlah juru parkir di Jalan Ahmad Yani, Kota Tegal mengeluh pendapatannya berkurang sejak dimulainya pekerjaan proyek "Malioboro" September 2021 lalu.
ADVERTISEMENT
Menurut Daryono (51), salah seorang juru parkir, pendapatannya terjun bebas karena pengunjung pertokoan berkurang imbas terganggunya akses parkir untuk kendaraan.
"Sudah dua minggu lebih sejak ada pembongkaran-pembongkaran proyek pendapatan sangat berkurang," kata Daryono, Kamis (21/10/2021).
Selain itu, Daryono menduga para pembeli berkurang karena kurang nyaman saat parkir akibat proyek itu.
"Para pembeli yang datang mengalami penurunan. Mungkin karena kurang nyaman akibat adanya proyek itu," katanya.
Selain itu, ujar Daryono, penebangan pohon yang masih berlangsung juga diduga menambah kekhawatiran para pengunjung.
Pemilik kendaraan takut, jika pohon yang ditebang mengenai kendaraan mereka yang diparkir. Tak hanya itu, jika kendaraan tak tertata rapi, juga dirinya mendapat teguran dari Dinas Perhubungan.
"Selain jalan di sisi sebelah timur yang dikeruk, penebangan pohon juga membuat para pengunjung toko khawatir kendaraannya rusak karena tertimpa pohon. Apalagi jika parkir tidak rapi juga ditegur petugas Dishub," katanya.
ADVERTISEMENT
Menurut Daryono, bahkan banyak juru parkir yang pada akhirnya terpaksa menganggur atau beralih mencari pekerjaan lain.
"Teman saya bahkan sekarang di rumah sedang nganggur. Karena tempat biasanya parkir sepi karena terganggu tumpukan material," kata Daryono.
Daryono menyampaikan, pada prinsipnya para juru parkir menolak penataan Jalan Ahmad Yani yang akan dijadikan satu arah dan bebas parkir.
"Tapi mau gimana lagi. Kita ikut demo ke DPRD sudah. Tapi tetap saja lanjut proyeknya. Kita rakyat kecil pada akhirnya harus nurut," kata Daryono.
Setelah proyek yang dijadwalkan selesai pekerjaanya pada Desember 2021, Daryono mengaku tak tahu lagi harus bekerja apa.
"Kalau proyek sudah jadi. Dan dilarang parkir ya sudah tidak tahu kerja apa lagi," kata Daryono.
ADVERTISEMENT
Pantauan PanturaPost.com, sejumlah pekerja masih tampak beraktivitas utamanya di sebelah utara sisi timur. Sementara aktivitas penebangan pohon di sebelah barat sudah mulai berkurang.
Sebelum melakukan penebangan, pekerja terlebih dulu mensterilkan kendaraan yang berada di sekitar pohon yang akan ditebang. Sehingga, tidak menimbulkan kerusakan.
Hanya saja terlihat ada beberapa jaringan kabel yang putus tertimpa penebangan pohon namun langsung diperbaiki petugas. (*)