Jumlah Penderita HIV di Kota Tegal Masih Tinggi

Konten Media Partner
4 Mei 2018 15:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jumlah Penderita HIV di Kota Tegal Masih Tinggi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tegal, Yuli Prasetya. (Foto: Humas Pemkot Tegal)
ADVERTISEMENT
TEGAL - Kasus Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kota Tegal masih cukup banyak. Dinas Kesehatan Kota Tegal mencatat, selama 2017 jumlah penderita HIV/AIDS sebanyak 212 kasus. Dinkes mensyinalir, di 2018 jumlahnya akan bertambah.
"Oleh sebab itu, butuh peran stakeholder dan masyarakat untuk bersama-sama menemukan kasus HIV/AIDS," ujar Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tegal, Yuli Prasetya, Jumat (4/5).
Dijelaskan, Kementerian Kesehatan memiliki target penemuan kasus HIV/ADIS di Kota Tegal sebanyak 845 sasaran. Sementara, data dari Dinas Kesehatan Kota Tegal mencatat 212 kasus HIV/AIDS sampai dengan akhir 2017.
"Artinya masih banyak kasus yang belum ditemukan. Kalau belum ditemukan, diobati, dan dicegah maka akan menularkan kesana kemari," katanya.
HIV AIDS (Ilustrasi) (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
HIV AIDS (Ilustrasi) (Foto: Shutter Stock)
Menurut Yuli, untuk menemukan kasus HIV/AIDS butuh peran dari semua stakeholder. Tidak hanya pada temuan saja sebab kasus HIV/AIDS memiliki prinsip temukan dan obati, lalu pertahankan. Para penderita HIV/ AIDS memiliki daya tahan tubuh yang semakin menurun. Sehingga penyakit lain seperti tuberculosis dan diabetes juga dapat menyerang.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Tri Yuli Susanti, dari Balai Kesehatan Masyarakat Wilayah Semarang menuturkan, saat ini masih beredar stigma negatif terhadap penderita HIV AIDS. "Misalnya mereka dikucilkan dari lingkungannya," ujar dia.
Padahal penularan HIV dapat terjadi, jika prinsip penularan terjadi secara bersamaan. Empat prinsip tersebut yakni, exit atau keluar. Artinya virus keluar dari dalam tubuh, survive artinya virus harus tetap bertahan hidup.
"Kemudian, sufficient artinya jumlah virus harus cukup untuk menginfeksi dan enter atau virus masuk ke dalam tubuh melalui aliran darah," ujar dia.
Sebenarnya, kata dia, virus HIV/AIDS dapat diantisipasi. Apabila untuk prinsip penularan tidak terjadi, maka tidak akan terjadi penularan.
Reporter: Reza Abineri Editor: Muhammad Irsyam Faiz