Pentas Sendratasik di Atas Waduk Meriahkan Tasyakuran Desa Wisata di Brebes

Konten Media Partner
8 Desember 2018 19:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pentas Sendratasik di Atas Waduk Meriahkan Tasyakuran Desa Wisata di Brebes
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
BREBES - Sebanyak 72 pelajar mementaskan seni, drama, tari dan musik atau Sendratasik di Taman Jamur Waduk Penjalin, Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Sabtu, 8 Desember 2018. Mereka menampilkan karya itu di atas air Waduk Penjalin.
ADVERTISEMENT
Para penari mengenakan kostum yang menggabungkan antara unsur modern dan tradisional. Beberapa di antaranya bahkan menggunakan bahan-bahan yang daur ulang semisal daun.
Mereka merupakan gabungan pelajar dari SMK Maarif NU Winduaji, SMA Negeri 1 Paguyangan, SMA BU NU Winduaji, dan SMP Muhammadiyah Winduaji.
Menurut panitia, Ayub Solikhin, sendratasik dipentaskan sebagai wujud syukur atas Desa Winduaji ditunjuk menjadi Desa Wisata.
"Ini merupakan wujud rasa syukur kita atas terpilihnya Desa Winduaji menjadi Desa Wisata air. Sehingga kita melibatkan seluruh elemen masyarakat sekitar untuk memeriahkannya," katanya
Sendratasik yang mengusung tema "Windu Banyu Ning Aji", merupakan pementasan yang menggabungkan antara tari klasik dan kontemporer atau modern.
Pentas Sendratasik di Atas Waduk Meriahkan Tasyakuran Desa Wisata di Brebes (1)
zoom-in-whitePerbesar
"Sehingga dalam pementasannya diiringi dengan alunan musik gamelan dan musik "Diamond" dari Rihanna," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Makna dari sendratasik ini merupakan penggambaran delapan kekuatan dengan manusia untuk hidup selaras menjaga kekayaan sumber air yang melimpah.
"8 kekuatan dari air, udara, tanah hingga manusia sekitar agar menjaga dan merawat sumber air berupa waduk. Agar generasi masa dapan mampu menikmati keberadaan Waduk Penjalin yang indah," ungkap Ayub.
Seusai pentas sendratasik, acara dilanjutkan dengan tebar benih ikan, kentongan, daun dan pameran seni rupa. Masyarakat juga mengumpulkan sebanyak 1.500 takir atau nasi bungkus. Lalu nasi tersebut dibentang 886 meter di sepanjang jalan Waduk Penjalin, untuk dinikmati bersama.
Reporter: Reza Abineri
Editor: Muhammad Irsyam Faiz