Penyaluran KUR di Jateng pada 2018 Capai Rp 21,22 Triliun

Konten Media Partner
14 Februari 2019 17:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Seminar Ekonomi Outlook 2019 Sinergi dan Optimisme Mendorong Pertumbuhan Perekonomian Daerah yang Berkelanjutan Berbasis Perluasan Akses Keuangan di Kota Tegal, Kamis, (14/2). (Foto: Reza Abineri/Panturapost.id)
TEGAL - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Jawa Tengah selama 2018 terlihat signifikan. Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Tengah, angkanya mencapai Rp 21,22 triliun.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut terungkap dalam Seminar Ekonomi Outlook 2019 Sinergi dan Optimisme Mendorong Pertumbuhan Perekonomian Daerah yang Berkelanjutan Berbasis Perluasan Akses Keuangan di Kota Tegal, Kamis, (14/2).
Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) OJK Kantor Regional III Jateng-DIY Indra Yuheri mengatakan, KUR Jateng menyumbang 17,63 persen dari KUR nasional. "Kita patut berbangga karena KUR Jateng menyumbang signifikan untuk Nasional yang realisasinya Rp 120, 35 triliun," katanya.
Indra menjelaskan, tingginya angka realisasi KUR di antaranya dipicu oleh faktor banyaknya jumlah UMKM. Total ada 4 juta lebih UMKM atau 90 persen mendominasi untuk seluruh bentuk usaha se-Jateng. Adapun penyaluran KUR yang mencapai lebih dari Rp 21 triliun itu, kata dia, berasal dari para debitur sebanyak 910.164 UMKM.
ADVERTISEMENT
Khusus untuk eks-Karesidenan Pekalongan, kata dia, juga berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Tercatat, pertumbuhan ekonomi di eks-Karesidenan Pekalongan mencapai 5,30 persen atau tertinggi dibandingkan Jateng.
"Selama tiga tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi eks Karisidenan Pekalongan tumbuh di atas Jateng," terangnya.
Pertumbuhan ekonomi eks Karisidenan Pekalongan masih tertumpu pada industri pengolahannya sebesar 23,69 persen. Disusul sektor pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 20,52 persen, dan Pedagangan Besar dan Eceran 18,02 persen.
Reporter: Reza Abineri
Editor: Irsyam Faiz