Perajin Aksesoris Pengantin di Tegal: Pesanan Melonjak Setelah di-Endorse Artis

Konten Media Partner
29 November 2020 17:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arofatun Ni'mah, Owner Ornate Handicraft
zoom-in-whitePerbesar
Arofatun Ni'mah, Owner Ornate Handicraft
ADVERTISEMENT
KELESUAN dunia usaha akibat pandemi COVID-19 tidak membuat UMKM perajin aksesoris pengantin di Kabupaten Tegal putus asa. Namun perajin terus berkarya untuk menambah stok saat ada imbauan di rumah saja pada masa pandemi. Dan, mencari terobosan dalam promosi produk di media online.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dilakukan Ornate Handicraft, UMKM perajin aksesoris asal Desa Balapulang Wetan Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal.
"Waktu ada imbauan di rumah saja, tidak boleh mengadakan aktivitas besar dan lainnya, saya di rumah membuat stok barang aksesoris pengantin. Pada saat itu sama sekali tidak ada oderan atau pesanan. Barang yang kami buat tidak keluar," tutur Arofatun Ni'mah, Owner Ornate Handicraft pada panturapost, Jumat (26/11/2020).
Ni’mah mengakui kondisi pandemi sempat membuat bingung karena tidak ada pesanan. Tapi ia terus mencari peluang untuk mempromosikan kerajinannya. Kebetulan di media sosial juga banyak endorse yang membuka postingan gratis.
“Awalnya tidak percaya. Setelah coba kirim photo dan gambar ke endorse terus, eh ternyata photonya diposting. Saat itu saya coba kirim photo dan gambar aksesoris yang saya buat ke salah satu public figur seperti make up artis Bandung. Ternyata aksesoris saya ditawarin untuk diposting artis tersebut," ungkap Ni’mah tanpa menyebut nama artis itu.
ADVERTISEMENT
Dari postingan endorse tersebut, lanjut Ni'mah, pesanan aksesoris berdatangan. Bahkan pesanan datang dari luar kota. Termasuk dari luar Jawa. "Saya pun kuwalahan dalam membuat aksesoris. Akhirnya saya merekrut karyawan di rumah. Awal saya merekrut karyawan 2 orang. Tapi ternyata masih kuwalahan. Jadi nambah orang lagi buat njait sama pasang payet," ungkapnya.
Sebelum pandemi, Ni’mah bisa menerima 15 pesanan dalam satu bulan. Namun setelah masa pandemi, hanya 1 pesanan dalam sebulan. Bahkan tidak ada sama sekali pesanan. Tapi, satu bulan belakangan ini, setelah aksesorisnya di-endorse, mulai banyak pesanan.
“Bahkan dalam satu bulan, ada 30 pesanan,” ujar Ni’mah dengan raut wajah gembira.
Dalam proses pembuatan produk aksesoris pengantin, dalam 1 produk itu, ada yang harus dikerjakan sekitar 2 atau 3 hari. Ada juga yang bisa selesai dalam 1 hari. “Pesanan aksesoris pengantin itu banyaknya dari luar kota sama luar Jawa. Seperti kerudung pengantin, mahar dan lainnya, kebanyakan pesanan lewat media online seperti instragram,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ni'mah merasa senang karena pesanan meningkat. Terlebih bisa berbagi pekerjaan dengan tetangga. Sehingga tetangga bisa mendapat penghasilan tambahan. (*)