Peringatan Rabu Pungkasan di Bukit Sitanjung, Berharap Dapat Jodoh Hingga Cepat Punya Cucu

Konten Media Partner
7 November 2018 22:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengunjung menyusuri jalan turun naik di Bukit Sitanjung menuju makam. (foto: bentar)
ADVERTISEMENT
BAGI warga Kabupaten Tegal dan sekitarnya sudah biasa merayakan Rebo Wekasan/Rabu Pungkasan yang dilaksanakan pada Rabu terakhir di bulan Safar. Dan, pada peringatan Rabu Wekasan, banyak warga yang mengunjungi Bukit Sitanjung yang terletak di wilayah Lebaksiu Lor. Mengapa?
Di puncak Bukit Sitanjung terdapat sebuah makam. Dikenal sebagai makam Syeh Maulana Maghribi. Untuk menuju makam tersebut, pengunjung harus berjalan kaki. Menempuh jalan yang sangat jauh. Naik turun. Sampai di makam, mereka berdoa dan memanjatkan hajatnya.
Pengunjung Bukit Sitanjung pada Rabu Pungkasan ini tidak hanya warga Tegal. Mereka ada yang dari Bandung, Subang, Indramayu, Ceribon, Brebes, dan Pemalang. Di antara mereka, ada yang membawa botol air mineral besar yang isinya jagung, padi, dan kacang.
ADVERTISEMENT
Suasana ramai betul pada Rabu Pungkasan. Dari Patung GBN hingga Jembatan Sunglon penuh sesak dengan pendatang. Untuk dapat masuk ke area utama, pengunjung diwajibkan membayar tiket masuk sekitar Rp. 10.000/orang dan tiket parkir Rp. 5000.
Sebelum menuju ke makam yang berada di Bukit Sitanjung, pengunjung bisa menjumpai aneka kuliner seperti mie ayam, martabak, tahu aci, tahu upil, dan kuliner-kuliner ringan lainnya. Juga mulai banyak yang berjualan pakaian, alat rumah tangga, mainan anak dan permainan-permainan ketangkasan di sepanjang jalan. Sayangnya juga banyak pengemis. Selain para pedangang, ada hiburan seperti dangdut atau komidi putar.
Bagi yang masih jomblo, Rabu Pungkasan di Bukit Sitanjung menjadi kesempatan untuk cari jodoh. Sebab, konon acara tersebut disebut ngalap jodoh.
ADVERTISEMENT
Salah satu pemuda asal Brebes, Ridwan mengaku baru pertama kali datang. Dan rupanya ia sudah dapat kenalan. Berkenalan dengan gadis cantik yang memakai kerudung pink dan biru yang bernama Dewi dan Sinta asal Kota Tegal dan masih kuliah di Perguruan Tinggi di Tegal.
“Saya ke sini datang sendiri naik motor. Datang jam 10,” akunya.
Dia yang berwiraswasta itu sudah tukar menukar no WhatsApp dengan kenalannya. “Saya penasaran dengan Rabu pungkasan ini katanya ngalap jodoh. Temen saya yang juga dari Brebes bilang dia menikah awalnya kenalan di event Rabu Pungkasan ini pada tahun 2015,“ ungkapnya.
Ridwan mengaku sedang mencari pendamping hidup. Dengan kenalan barunya, untuk sementara mau jalin komunikasi dulu. “Kalau emang ini awal perkenalan jodoh saya, pasti yang maha kuasa akan memberi jalan,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan Ridwan, Maryam (54) pengujung dari Bandung yang juga baru pertama datang ke Bukti Sitanjung saat di makam berharap cepat mendapatkan cucu.
“Saya denger tentang Rabu Pungkasan di sini dari media sosial. Kebetulan saya dan keluarga suka berziarah,” tuturnya.
Ia bersama keluarga berangkat dengan satu mobil dari Bandung pada Selasa siang. Sampai di Lebaksiu Lor, malam hari. Setelah subuh, ia dan rombongannya menuju makam yang ada di bukit Sitanjung.
“Sampai di makam, sekitar 8 pagi. Saya jalan santai karena jalan lumayan licin. Habis hujan kata orang sini. Pas sampai di atas sudah banyak yang datang berdoa dan tahlilan,” tutur Maryam.
Ia dan keluarga juga berdoa dan tahlil. Ia berharap dalam doanya agar semua lebih baik lagi dan cepat mendapat cucu. “Saya kan bawa anak dan mantu saya. Dia cuti kerja untuk ke sini,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Dia berharap, tempat wisata Rabu pungkasan ini bisa dirawat dengan baik dan jalurnya bisa lebih baik lagi. “Perjalanan ke sini sangat luar biasa. Jalannya licin dan pas kena hujan lagi. Turun pun harus penuh perjuangan. Ada sedihnya, senangnya dan bahagia semuan penuh perjuangan.”
Hal senada disampaikan Subaedah (75), warrga Tonjong Brebes. Meski sudah tua, ia dan keluarga bisa sampai puncak dan sempet doa di makam bukit Sitanjung. “Sampai puncak dibantu sama team relawan,” ujar dia.
Ketua pelaksana kegiatan Rabu Pungkasan Buseri, SPd mengatakan, Rabu pungkasan tahun ini agak berbeda. Yakni ada lomba hadroh se-Kabupaten Tegal yang dibuka oleh Bupati Tegal. Meskipun diwakili oleh Dra. Siti Fazilah, MM dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga. (*)
ADVERTISEMENT
Reporter : Bentar
Editor : Muhammad Abduh