Perusahaan Asing Siap Olah Sampah Menjadi Listrik di Kabupaten Tegal

Konten Media Partner
29 April 2019 22:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Bupati Tegal Sabilillah Ardie saat menemui perwakilan perusahaan asing yang akan kelola sampah.
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Bupati Tegal Sabilillah Ardie saat menemui perwakilan perusahaan asing yang akan kelola sampah.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
TEGAL - Darurat sampah di Kabupaten Tegal akan mulai teratasi pada tahun 2019 ini. Pasalnya, pengelolaan sampah di Kabupaten Tegal akan mengadopsi teknologi canggih dari eropa, tepatnya dari Belanda.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Tegal Sabilillah Ardie usai rapat persiapan teknis di Ruang Kerja Wakil Bupati dengan perwakilan perusahaan HYVA yang beroperasi di Malaysia, Senin (29/4/2019).
Wabup Sabililah Ardie sangat menyambut baik datangnya perusahaan asing asal Eropa yang secara gratis hendak menerapkan dan mentrasfer teknologinya di Kabupaten Tegal. “Nantinya, permasalahan sampah yang kerap menghantui selama ini di beberapa titik, pinggir jalan dan pasar akan teratasi dengan metode 'waste transportation',” ungkap Sabillah Ardie.
Namun sebelum itu, pihak investor akan terlebih dahulu melakukan kajian selama tiga bulan ke depan. Menurut dia, selama tiga bulan itu, pihak investor terlebih dahulu akan memahami dan meninjau perihal letak geografis beserta lahan yang cocok untuk menampung sampah.
ADVERTISEMENT
Sabillah Ardie menjelaskan, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi pemerintah kabupaten Tegal, terutamanya lokasi penampungan sampah itu membutuhkan lahan yang cukup luas, minimal 10 hektar. Utamanya soal luas lahan dan kubikasi sampahnya harus konsisten.
"Syarat - syarat ini sedang kami persiapkan, supaya perusahaan HYVA jangan merugi, dengan terjalinnya MoU.”
Dalam lahan sampah tersebut, akan didirikan fasilitas 'Waste to Energy' atau Pabrik Sampah Menjadi Energi. “Pabrik Sampah Menjadi Energi akan memproses sampah menjadi tenaga listrik. Memang butuh waktu lama, namun tentu akan sangat berguna bagi masyarakat," ucapnya
Sementara, Manager Business Development HYVA Malaysia, Ben Chiong menuturkan, lokasi lahan pengelolaan sampah yang hendak dikembangkan adalah di TPA Desa Penujah, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal.
ADVERTISEMENT
Ben mengatakan, selain kajian selama tiga bulan ke depan, proyek ini pun akan dimulai pada akhir tahun 2019 nanti. Dia menargetkan, fasilitas pabrik sampah menjadi listrik baru bisa beroperasi pada tahun 2022. Dan fasilitas itu akan bisa bertahan atau beroperasi sampai 25 tahun ke depan.
“Untuk Memorandum of Understanding (MoU) sudah kita jalin. Langkah konkrit terdekat adalah kajian terlebih dahulu," kata Ben.
Reporter : Bentar
Editor : Muhammad Abduh