Petani Bawang di Brebes Mulai Kesulitan Air, Terpaksa Airi Sawah dengan Comberan

Konten Media Partner
6 Agustus 2020 16:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petani tengah menyedot air yang keliatan berwarna hitam.
zoom-in-whitePerbesar
Petani tengah menyedot air yang keliatan berwarna hitam.
ADVERTISEMENT
BREBES – Memasuki musim kemarau, sejumlah petani bawang merah di Kabupaten Brebes mulai kesulitan air. Mereka terpaksa memanfaatkan air limbah atau air comberan untuk mengairi sawahnya. Sementara air sumur pantek yang ada berasa asin yang tidak cocok untuk tanaman.
ADVERTISEMENT
Seorang petani bawang merah Mustofa mengatakan, para petani terpaksa memanfaatkan air comberan karena kesulitan mendapatkan air untuk mengairi tanamannya.
Tercatat ada sekitar 25 petani yang terpaksa menggunakan air comberan itu untuk puluhan hektar sawah. Petani mengakui bahwa penggunan air comberan tidak baik untuk tanaman.
"Dampak ke tanaman jelas kurang sehat dan pertumbuhannya agak kerdil. Ada biaya tambahan untuk pengobatan karena menggunakan air comberan," kata Mustofa, Kamis (6/8/2020).
Ia menambahkan, petani menyedot air comberan dengan menggunakan pompa air di sungai Sigeleng. Petani harus mengeluarkan biaya beli 3 liter BBM per hari untuk menyedot air itu. Sehingga, pada masa tanam ini petani mengaku untung tipis.
Di sisi lain, petani di wilayah Kota Brebes sebenarnya sudah mendapatkan bantuan sumur pantek di 7 titik untuk mengatasi kekurangan air saat musim kemarau. Namun, sumur itu mengeluarkan air asin. Sehingga tidak cocok untuk pertanian. Hal ini kemudian membuat petani terpaksa menggunakan air comberan.
ADVERTISEMENT
"Memang ada bantuan sumur pantek di 7 titik tapi yang keluar airnya asin. Tidak cocok untuk pertanian. Pemanfaatan air comberan ini sudah sejak lima bulan lalu," jelasnya.
Hal serupa dialami petani lainnya, Daklan mengaku harus mencari sumber air untuk mengairi tanaman bawangnya yang sudah berusia 40 hari. Petani di wilayahnya mencari sumber air menggunakan pompa diesel yang dipasang di pinggir sungai dan irigasi. Sementara, irigasi yang melintas di areal persawahan itu nampak kering.
"Sudah selatu bulan ini kesulitan air. Biasanya ambil di irigasi menggunakan pompa diesel. Tapi sudah beberapa hari irigasinya sudah kering," kata Daklan. (*)