Petani Sayur di Brebes Keluhkan Harga Kubis Anjlok hingga Rp 300 Per Kilogram

Konten Media Partner
11 September 2020 19:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petani di Desa Dawuhan terpaksa memanen kubis meskipun harga sedang anjlok. (Foto: Reza Abineri)
zoom-in-whitePerbesar
Petani di Desa Dawuhan terpaksa memanen kubis meskipun harga sedang anjlok. (Foto: Reza Abineri)
ADVERTISEMENT
BREBES - Para petani di Desa Dawuhan, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, mengeluhkan turunnya harga kubis. Dalam sepekan belakangan ini, harga jual kubis anjlok menjadi Rp 300 per kilogram.
ADVERTISEMENT
Salah satu petani, Yayan, mengatakan harga jual di tingkat petani berada di kisaran Rp 300 - 400 per kilogram. Padahal jika stabil, harga jual mencapai Rp 1.500-2.000.
"Harganya mulai anjlok awal September ini. Tidak untung sama sekali," katanya, Jumat (11/9/2020).
Menurutnya, turunnya harga sayuran ini anjlok karena daya beli masyarakat yang menurun. Hal itu terlihat dari menumpuknya stok ketika di pasar-pasar induk.
"Kalau saya lihat, banyak pikap bawa kubis ke pasar. Namun yang beli sedikit. Mungkin dampak dari pandemi Virus Corona," ujarnya.
Hal yang sama juga dialami oleh petani lainnya, Nasuha. Meski saat ini masuk masa panen, jumlah permintaan sedang lesu lantaran sepinya aktivitas pasar.
"Iya banyak yang bertanya, sampai kapan harga akan seperti ini. Makanya yang penting dipanen sajalah," keluhnya.
ADVERTISEMENT
Belum adanya kepastian kapan harga akan stabil ini sempat membuat sejumlah petani ragu untuk bercocok tanam lagi. Tapi Nasuha mengaku akan tetap menanam kubis.
Ia menyadari setiap usaha memiliki risiko. "Mau menanam lagi, harapannya musim panen depan harganya sudah bagus," katanya. (*)