Peternak Kesulitan Pakan, Produksi Telur Bebek di Brebes Anjlok

Konten Media Partner
2 Maret 2022 16:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peternak bebek atau itik di Limbangan Brebes
zoom-in-whitePerbesar
Peternak bebek atau itik di Limbangan Brebes
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BREBES - Produksi telur bebek atau itik di Brebes turun hingga 50 persen. Penyebabnya, yakni karena peternak kesulitan mencari pakan ternak.
ADVERTISEMENT
Ikan kecil dan nasi aking yang biasa untuk pakan ternak itik susah didapatkan. Bahkan mereka harus membelinya hingga keluar daerah dengan harga yang tak murah.
Anton, 29 tahun, salah satu peternak dari Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Berhias Limbangan Wetan, Kabupaten Brebes mengaku kesulitan mendapatkan bahan pakan untuk ternaknya. Bahkan, ia harus berkeliling hingga ke keluar daerah seperti Kota Tegal hingga ke Kabupaten Pemalang.
"Soalnya kalo di sini susah carinya, sudah sebulan lebih sulit carinya. Kalaupun ada juga rata-rata harganya juga pasti mahal," kata Anton.
Ia mengungkapkan, banyaknya kapal nelayan yang tidak melaut menjadi penyebab susahnya pakan itik. Akibatnya banyak dari anggota KTTI yang mengurangi jumlah ternaknya.
Kondisi itu juga berpengaruh pada jumlah produksi telur. "Biasanya saya sampai 600 ekor, dengan produksi butir telur 270 per hari. Sementara kalo sekarang 300 itik produkssi 130 butir setiap hari, hanya cukup untuk beli pakan saja yang penting tetap bisa beternak," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, kata dia, faktor cuaca juga menjadi kendala berkurangnya itik dalam memproduksi telur. Akhirnya peternak mengambil jalan dengan afkir bebek yang sudah tidak produksi lagi.
"Saat ini banyak peternak yang sudah terpaksa mengosongkan kandangnya. Kalaupun yang masih beternak seperti saya karena memang terpaksa. Mau tidak mau tetap ditekuni karena tidak ada pekerjaan lain. Jumlah itik di setiap kandang juga saat ini pasti dikurangi tidak seperti biasanya," ungkapnya.
Peternak bebek atau itik di Limbangan Brebes
Anton bercerita, kesulitan seperti ini sudah dialami 15 peternak itik yang tergabung KTTI Berhias, sejak Bulan November 2021 lalu hingga sekarang.
"Kami berharap kepada pemerintah agar bisa mengevaluasi para peternak itik disni. Terutama Dinas Peternakan agar bisa mendampingi kami para peternak disaat kesulitan seperti ini," harapnya.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sodikin mengatakan, cuaca ektrem seperti yang dikeluhkan para peternak pasti terjadi.
"Maka solusinya adalah membuat subtitusi, peternak harus mencari solusi dengan pakan yang nutrisi dan vitaminnya bisa mencukupi tapi dengan harga murah. Misalnya bisa dengan ketela atau pakan lainnya," kata Sodikin.
Dalam waktu dekat DPKH, kata dia, akan memberikan pendampingan kepada para peternak itik untuk memberikan solusi terkait kelangkaan pangan itik tersebut.
"Dengan edukasi terkait ganti pakan kepada para peternak itik, mereka agar tidak lagi ketergantungan pada ikan dan nasi aking. Sehingga biaya pakan diganti dengan biaya yang lebih murah dan efisien," pungkasnya. (*)