Petugas Minim, Pemakaman Jenazah Pasien COVID-19 di Kabupaten Tegal Antre

Konten Media Partner
30 Juni 2021 20:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemakaman jemazah pasien COVID-19 di Kabupaten Tegal. (Foto: Dok BPBD)
zoom-in-whitePerbesar
Pemakaman jemazah pasien COVID-19 di Kabupaten Tegal. (Foto: Dok BPBD)
ADVERTISEMENT
TEGAL - Minimnya personel membuat petugas pemakaman pasien COVID-19 di Kabupaten Tegal kewalahan. Apalagi, saat ini angka kematian akibat COVID-19 di Tegal sedang tinggi-tingginya.
ADVERTISEMENT
Tim Pemakaman BPBD Kabupaten Tegal, Lugioni, membenarkan kondisi tersebut. Menurutnya, saat ini pasien COVID-19 yang meninggal dunia jumlahnya mengalami peningkatan.
"Sebelum bulan Mei 2021, jumlahnya antara 1 orang hingga 3 orang. Sekarang bisa sampai 10 orang per harinya," kata dia, Rabu (30/6/2021).
Anggota DPRD Kabupaten Tegal, M Khuzaeni tlmemgalu prihatin dengan kondisi tersebut. "Saat ini, tim pemakaman hanya dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Jadi mereka kewalahan," kata dia.
Kata Khuzaeni, kondisi itu membuat proses pemakaman antre. Padahal sebelumnya dibantu oleh tim relawan Palang Merah Indonesia (PMI).
"Sejak ada permasalahan pemakaman di Sawangan, Desa Sigedong, Kabupaten Tegal, sepertinya tim dari PMI trauma. Mereka memilih untuk mengundurkan diri, karena dinilai tidak ada perlindungan hukum atas kejadian tersebut," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Terkait kondisi tersebut ia berharap ada tim pemakaman di tiap kecamatan. Sehingga tidak mengakibatkan antrean pemakaman jenazah.
Sementara untuk honor petugasnya, nanti pihak Satgas COVID-19 Kecamatan dapat berkoordinasi dengan BPBD. "Dengan begitu, pemakaman jenazah COVID bisa berjalan maksimal," ujarnya.
Sementara terkait armada ambulansnya, Khuzaeni menyebut bisa menggunakan mobil ambulana Puskesmas atau mobil siaga milik desa.
Menurutnya, pasien COVID-19 yang meninggal dunia di bulan ini sangat banyak. Mendasari data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal, dalam sebulan ini jumlahnya sebanyak 131 orang.
"Setiap harinya bisa lebih dari 4 orang. Bahkan pernah sampai 10 orang dalam sehari. Kasihan tim pemakaman dari BPBD, mereka pasti kewalahan," jelasnya.
Senada dikatakan Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PKS, Bakhrun. Ia mengaku sering mendapat laporan dari keluarga pasien COVID-19 yang mengalami kendala saat proses pemakaman. Mereka mengeluh karena proses pemakaman harus antre.
ADVERTISEMENT
"Kasihan pihak keluarganya. Mereka akan menunggu lama," ucapnya. (*)