Plt. Bupati Tegal: Budaya Literasi di Kalangan Siswa Masih Rendah

Konten Media Partner
26 Oktober 2018 10:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt. Bupati Tegal: Budaya Literasi di Kalangan Siswa Masih Rendah
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
TEGAL – Saat ini budaya literasi di kalangan siswa masih rendah. Berdasarkan data yang ada, literasi Indonesia masih menduduki posisi 60 dari 61 negara di dunia. Padahal satu parameter pembangunan sebuah daerah dapat dilihat dari tingkat literasi masyarakatnya.
ADVERTISEMENT
Plt Bupati Tegal Umi Azizah menuturkan, kemampuan siswa dalam membaca teks panjang dan mendetail, tentunya memerlukan upaya yang lebih gencar di sekolah untuk pembiasaan membaca dan menganalisis teks.
"Di sinilah peran guru dan kompetensi guru sebagai mentor siswa sangat diperlukan," papar Plt. Bupati Tegal, Umi Azizah saat membuka acara Peluncuran Buku Pokja Gerakan Literasi Nasional dalam rangka Peringatan Bulan Bahasa, di Kampung Moci, Lebaksiu, Kamis, 25 Oktober 2018.
Dijelaskan, mayoritas siswa belum terbiasa membaca di luar kegiatan belajar di sekolah. "Belum banyak kalangan siswa untuk membaca dan menganalisa teks," ujar dia.
Maka perlu adanya peran atau dukungan dari guru, dengan menerapkan gerakan membaca membuku minimal 15 menit dalam sehari. Umi mengajak peran serta guru dalam memberikan pemahaman pentingnya literasi pada anak didik.
ADVERTISEMENT
"Tugas guru sebagai orang tua di sekolah adalah memperkenalkan buku dan membuat kegiatan membaca menjadi menyenangkan," ujarnya.
Untuk itu Umi, mendukung penuh atas peluncuran Buku Pokja GLN Kabupaten Tegal, yang nantinya dapat mendorong minat literasi di kalangan siswa melalui peran guru.
"Ini adalah upaya kita bersama dalam memperkuat pendidikan karakter bangsa sebagai ruh dan pondasi pelestarian kebudayaan untuk mengembalikan jati diri bangsa Indonesia menuju Indonesia Emas 2045," terangnya.
Umi berpesan kepada Pokja agar dpaat mengikutsertakan peran para petugas teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di sekolah. Tujuannya untuk mendampingi para guru dan siswa dalam mengenalkan literasi digital.
"Petugas TIK diharapkan dapat mengajak para guru untuk membedakan situs-situs yang bersifat faktual, ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Reporter: Reza Abineri
Editor: Muhammad Irsyam Faiz