Polres Tegal Dalami Kasus Penyerangan terhadap Warga yang Sedang Salat

Konten Media Partner
7 Oktober 2020 23:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala korban mengalami luka setelah dipukul dari belakang.
zoom-in-whitePerbesar
Kepala korban mengalami luka setelah dipukul dari belakang.
ADVERTISEMENT
TEGAL - Kasus penyerangan terhadap seorang warga Desa Lebeteng, Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal, saat salat di musala desa setempat, oleh orang tidak dikenal masih didalami Sat Rekrim Polres Tegal. Namun demikian, polisi belum membeberkan terduga penyerangan. Alasannya karena masih proses pendalaman.
ADVERTISEMENT
Korban bernama Ruminah (60) diserang oleh orang tidak dikenal saat melakukan sholat sunah qobliyah subuh di Musala Assodiqin, Senin (5/10) lalu. Akibat penyerangan tersebut, korban mengalami luka sobek di kepala bagian belakang dan harus mendapatkan 7 jahitan.
Kasat Reskrim Polres Tegal, AKP Heru Sanudi Rabu (7/10) mengatakan bahwa pihaknya sudah punya titik terang terkait terduga pelaku penyerangan. Sampai saat ini, pihaknya masih melakukan proses penyelidikan.
"Untuk pelaku sendiri masih kita dalami. Masih kita kembangkan kembali. Untuk seseorang yang kami duga, kami curigai melakukan itu sudah ada, tapi kami masih mendalami lagi. Mohon maaf tidak bisa kami sampaikan karena ini masih proses penyelidikan," katanya.
Terkait kejadian ini, Heru menegaskan bahwa kasus tersebut bukanlah kasus penyerangan terhadap jamaah Musala. Ia pun menjelaskan bahwa korban seorang perempuan yang tengah melakukan sholat sendirian di Musala. Kemudian korban dipukul dari arah belakang oleh orang yang tidak dikenal.
ADVERTISEMENT
"Itu korban sedang sholat sendirian. Karena ini korban perempuan, dia posisinya sendiri ditutup tirai dan satu orang lagi sedang tadarusan. Kemudian dari saksi menyampaikan bahwa dia merasa dipukul di bagian kepala belakang," ujarnya.
Menurutnya, setelah korban diserang, korban fokus pada rasa sakit yang dialami akibat pemukulan tersebut. Namun kemudian, korban meminta tolong kepada seorang marbot musala yang saat itu tengah bertadarus. Tapi, saat marbot tersebut mencari, pelaku sudah kabur.
"Setelah dipukul korban terjatuh. Kemudian dia fokus pada sakitnya. Karena dia meminta tolong kemudian orang yang tadarusan tadi mencari. Kemudian menolong korban," ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang korban, Taspuri, mengatakan bahwa orang yang diduga melakukan penyerangan warga di mushollah merupakan warga sekitar. Namun, terduga pelaku tersebut mengalami gangguan jiwa. "Ya kata orang orang sih yang melakukan penyerangan itu si Ahmad. Tapi orangnya setres atau gila. Kalau sekarang orangnya tidak ada, karena pas kejadian Bu Ruminah, dia kabur," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Senada dikatakan oleh Kepala Desa Lebeteng, Sukasmo. Menurutnya, orang yang diduga melakukan penyerangan itu memang mengalami gangguan kejiwaan. Saat ini, kasus tersebut sedang ditangani pihak kepolisian.
"Ia betul mengalami gangguan jiwa. Cuma saya tidak paham betul dengan orangnya, karena dia tinggalnya di pedukuhan. Saat ini masih dalam pencarian polisi," jelasnya. (*)