Potensi Ikan Natuna Tinggi, Bila Nelayan Pantura Sukses yang Lain Menyusul

Konten Media Partner
4 Maret 2020 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deputi IV Bidang Pertahanan Negara Kemenko Polhukam Mayjen TNI Rudianto.
zoom-in-whitePerbesar
Deputi IV Bidang Pertahanan Negara Kemenko Polhukam Mayjen TNI Rudianto.
ADVERTISEMENT
TEGAL – Potensi sumber daya ikan laut di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP-RI) 711 perairan laut Natuna masih sangat tinggi. Sehingga dengan diberangkatkannya kapal nelayan dari Kota Tegal, Jawa Tengah, diharapkan bisa menambah kesejahteraan nelayan. Karena bisa mendapatkan hasil ikan tangkapan yang melimpah.
ADVERTISEMENT
Harapan itu disampaikan Deputi IV Bidang Pertahanan Negara Kemenko Polhukam, Mayjen TNI Rudianto. “Data kita menyebutkan produksi ikan kita di koordinat 711 mencapai 700.000 ton lebih per tahun,” kata Rudianto, saat memberikan arahan kepada para nelayan sebelum diberangkatkan ke Natuna, di PPP Tegalsari, Rabu (4/3/2020).
Menurut Rudianto, di WPP 711, hingga kini belum ada kapal nelayan Indonesia. Di wilayah itu, justru sering dijumpai nelayan asing. Seperti nelayan Vietnam, Thailand, Malaysia, dan China. “Di perairan itu belum ada nelayan kita,” kata Rudianto.
Rudianto menyebut, jika program keberangkatan nelayan Pantura ke Natuna dianggap sukses, maka tidak menutup kemungkinan, kapal nelayan dari daerah lain bisa menyusul. Tidak hanya dikirim ke Natuna, namun ke wilayah perairan lain yang memiliki potensi sumber daya laut yang tinggi.
ADVERTISEMENT
“Keberangkatan ke Natuna ini merupakan pilot projek. Jika sukses maka akan diadopsi untuk nelayan di tempat lain. Bisa ke Natuna atau tempat tujuan lainnya,” terang Rudianto.
Selain untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, keberangkatan nelayan Pantura ke perairan Natuna juga sebagai upaya untuk mengisi kedaulatan laut NKRI.
Disampaikan Rudianto, pemerintah setidaknya telah melibatkan 13 Kementerian dan Lembaga negara untuk duduk bersama menjalankan program bersama nelayan. “Dan kita masih punya banyak program lain bersama KKP untuk bagaimana mengisi laut kita lebih berdaulat,” pungkas jenderal bintang dua ini. (setyadi)