Program 'Ladis Song Malam' di Tegal Dapat Apresiasi

Konten Media Partner
13 Juli 2018 14:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Program 'Ladis Song Malam' di Tegal Dapat Apresiasi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pedagang dan pengasong di Terminal Kota Tegal. (Foto: Dok. Pemkot Tegal)
ADVERTISEMENT
TEGAL – Program 'Ladis Song Malam’ di Kota Tegal, mendapatkan apresiasi dari Tim penilai kompetisi Pelayanan Publik yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), pada Kamis (12/7). Ladis Song Malam sendiri kepanjangan dari Layanan dengan Inovasi Simultan untuk Pengasong Masyarakat Lansia Terminal.
Apresiasinya karena Ladis Song Malam sebagai kerja kemanusiaan, dengan memberikan tempat baca di terminal. "Butuh kesabaran dan ketekunan untuk mengajak warga di terminal agar mau belajar," kata Tim Peneliti Kemen PANRB, Siti Zuhro.
Sehingga ia merasakan, betapa sulitnya belajar, apalagi di terminal sebagai tempat yang ramai. Ia pun mengaku bangga dan kagum dengan TBM Sakila Kerti. Menurut Siti Zahro, Sang Inovator yakni, Yusqon, telah melakukan inovasinya dengan dua pilar utama, yakni masyarakat dan lingkungan yang pintar.
ADVERTISEMENT
Justru hal menarik menurutnya, adalah user dari inovasi ini adalah masyarakat tingkat bawah. Dia menuturkan, kalangan masyarakat inilah yang sebetulnya membutuhkan sentuhan dari pemerintah, dan negara harus hadir di sana.
"Dari tingkat bawah justru yang penting kita berikan pentingnya belajar. Itu poin utama untuk membangun budaya literasi," ujarnya.
Sementara itu, Tim Penilai Wawan Sobari, menyampaikan bahwa inovasi ini merupakan pekerjaan yang mulia. Wawan mengatakan, jika inovasi ini diteruskan dan dikembangkan dengan baik, maka bisa menjadi program yang sifatnya nasional. Sebab menurut Wawan, target dari penerima manfaat kegiatan 'Ladis Song Malam' ini adalah masyarakat miskin dan masyarakat yang termarjinalkan.
"(Semoga) dengan inovasi ini bisa menambah pengetahuan mereka baik Pendidikan secara informal dan Pendidikan kewirausahaan," katanya.
ADVERTISEMENT
Memberantas Kebodohan
Dalam kesempatan yang sama Plt Wali Kota Tegal Nursholeh mengatakan, inovasi Ladis Song Malam, ingin mengubah citra terminal, yang selama ini terkesan kotor, kumuh dan warganya cenderung bodoh menjadi sesuatu yang berbeda.
"Kita ingin mengentaskan ke-buta akasara-an warga terminal, mengajarkan bagaimana berwirausaha yang lebih menguntungkan, menghindarkan para pedagang dari jerat rentenir dan pendidikan informal lainnya," katanya.
Ia pun menegaskan komitmennya untuk terus mendorong mengembangkan inovasi ini.
TBM Sakila Kerti sendiri memang, merupakan sekolah rintisan pendidikan informal, untuk pengasong dan pengamen di Terminal Kota Tegal. Sekolah yang berada di Terminal Kota Tegal dan sudah didirikan dari tahun 2011 silam. Selama 7 tahun, sekolah itu telah 'menjelma' sebagai lembaga nonformal pembelajaran bagi warga terminal.
ADVERTISEMENT
Di sana, warga yang setiap hari bekerja di terminal, bisa melanjutkan pendidikan dan mendapatkan ijazah. Berbagai pihak pun berharap, dengan 'Ladi Song Malam' itu dapat memberantas kebodohan, memutus ketergantungan terhadap orang lain dan sebagainya.
Reporter: Reza Abineri
Editor: Muhammad Irsyam Faiz