Puluhan Orang di Brebes Keracunan, Sampel Cilor dan Muntahan Diperiksa

Konten Media Partner
8 Maret 2020 16:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban keracunan saat dirawat di Puskesmas Kutamendala. (foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Korban keracunan saat dirawat di Puskesmas Kutamendala. (foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
BREBES - Sebanyak 38 orang yang terdiri dari 32 anak dan 6 orang dewasa di Desa Kutayu, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, mengalami keracunan, Sabtu (7/3/2020) siang. Mereka mengalami keracunan usai menyantap jajanan cilor di sekitar sekolah sekitar.
ADVERTISEMENT
Pihak Puskesmas Kutamendala saat ini telah mengambil sampel jajanan tersebut untuk memastikan penyebab pasti keracunan tersebut. Selanjutnya sampel akan dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) untuk diperiksa.
"Rencananya Labkesda Kabupaten Brebes akan mengambil sampel makanan. Untuk diteliti dan dikirim ke Labkesda Semarang," kata Kepala Puskesmas Kutamendala, Edi Purwanto, Minggu (8/3/2020). Puskesmas Kutamendala sebelumnya sempat menangani puluhan pasien yang keracunan tersebut.
Pengambilan sampel dilakukan untuk meneliti kandungan zat yang ada dalam cilor tersebut. Adapun hasilnya aka keluar dalam beberapa hari ke depan. Pihak Puskesmas sendiri sempat menyimpan sampel di ruangan khusus.
"Kalau untuk racunnya apa kita belum mengetahuinya, sebab itu nanti Labkesda yang akan menelitinya. Selain itu, perlu empat sampai lima hari untuk mengetahui hasilnya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain sampel makanan, sampel muntahan korban juga diambil dan dibawa. Ia memprediksi penyebab keracunan masih pada bahan makanan.
"Kita ambil sampel muntahan para pasien juga. Jadi masih fokus di bahan makanannya. Sehingga tidak mengambil bungkus atau plastik makanannya," bebernya.
Meski demikian, kata dia, dari 38 pasien yang keracunan, tinggal satu orang yang masih dirawat. "Sepertinya tinggal satu yang masih dirawat. Dan kemungkinan, hari ini juga bisa diperbolehkan pulang," tuturnya.
Adapun untuk seluruh korban sudah pulang ke rumah masing-masing. Mereka perlahan kondisinya berangsur-angsur membaik. (*)