Punya 10 Hektar Lebih, UGM Kaji Potensi Hutan di Kecamatan Salem Brebes

Konten Media Partner
26 Desember 2018 20:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Punya 10 Hektar Lebih, UGM Kaji Potensi Hutan di Kecamatan Salem Brebes
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
BREBES - Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta akan melakukan pengkajian terhadap Kecamatan Salem Kabupaten Brebes. Karena Salem dipandang sebagai daerah yang berpotensi memiliki keanekaragaman hayati. Mengawali penelitian, Guru Besar Ilmu Biologi, UGM Yogyakarta Prof Dr Suwarno Hadisusanto melakukan kunjungan ke Salem, Rabu (26/12)
ADVERTISEMENT
"Dengan luas hutan sekitar 10.072 Hektar, sangat menarik untuk menjadi lokasi dan obyek pengamatan dan penetitian mahasiswa kami," ucap Profesor Warno di sela kunjungan yang didampingi Ahli Hukum Tata Negara Dr Taufiqurrohman Syahuri SH MH.
Kata Prof Warno, demikian panggilan akrabnya, Salem memiliki hutan lindung 710,8 Ha, kawasan perlindungan 3.877,9 Ha dan hutan produksi 5.483,8 Ha. Luasnya hutan tersebut perlu dijaga dan kembangkan ekosistemnya sehingga akan lestari dan tidak rusak.
Di Taman Cimanggu Desa Gunung Larang, misalnya, lokasi yang direncanakan akan menjadi salah satu wisata dengan yang relative teduh di area Perhutani Salem sangat menarik dalam pandangannya. Dia mencermati keanekaragaman hayati di lokasi tersebut.
Dalam diskusi bersama Camat Salem Nur Ari HY, Sekcam Salem Ujang Wahyu, perwakilan Paguyuban Kepala Desa Darno, Slamet Becco, Kodar dan Edi muncul gagasan adanya lokasi kebun raya di wilayah Kecamatan Salem.
ADVERTISEMENT
Selaras dengan hal tersebut, Dr Taufiq menyampaikan perihal peran desa melalui Bumdes dan peraturan desa yang mendukung tata keloka pemerintahan di setiap desa. Dengan adanya peraturan desa, maka desa dalam hal ini pemerintah desa dan BPD sebagai perwakilan masyarakat bisa memberikan batasan dan mencegah hal-hal yang tidak sesuai di dalam wilayah desa masing-masing.
Susana diskusi menjadi lebih hangat dan akrab setelah disajikan kopi asli Salem produksi Bumdes Giri Mulya Desa Capar, Salem. "Sebagai perantau di Jakarta, Saya juga ingin melihat potensi Salem", kata Taufiq.
Camat Salem Nur Ari mengaku masih banyak ditemui potensi di Salem yang perlu didorong lagi oleh pemerintah maupun swasta, seperti sektor ekonom yakni batik, kopi, makanan lokal dan kerajinan warga. "Dan juga aneka ragam hayati yang masih diteliti di kampus UGM," ucap Nur Ari.
ADVERTISEMENT
Pasca bencana tanah longsor awal 2018, lanjut Ari, pemerintah dan masyarakat Salem sekarang saling bersatu padu membangun kampung secara bersama. "Sentuhan dan gerakan bersama membangun Salem, terus digelorakan untuk mewujudkan Salem Selalu Terdepan," pungkasnya. (*)
Reporter : Fajar Eko Nugroho
Editor : Muhammad Abduh