Rasakan Gempa Malang, Gubernur Jawa Tengah Siap Kirim Bantuan

Konten Media Partner
11 April 2021 16:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
ADVERTISEMENT
SURAKARTA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan duka mendalam atas kejadian gempa bermagnitudo 6,7 yang berpusat di 80 kilometer Barat Daya Malang, Jawa Timur pada hari Sabtu (10/4/2021). Ia juga menyatakan siap mengirim bantuan jika diperlukan.
ADVERTISEMENT
Saat gempa mengguncang bagian Selatan Jawa Timur sekira pukul 14.00 itu, Ganjar masih berkegiatan di Solo. Ia juga mengaku merasakan getaran yang sama dialami di beberapa tempat. Bahkan Ganjar sempat berpikir ada gempa di wilayah Jawa Tengah.
"Tentu ikut berduka ya karena saya mengikuti (perkembangan). Sejak tadi sore kami juga ikut merasakan (getaran) di Solo. Semoga masyarakat di Malang semua tabah, kuat semuanya," kata Ganjar usai menghadiri acara di Hotel Lor In, Sabtu (10/4/2021) malam.
Ganjar juga mengatakan siap untuk mengirimkan bantuan apabila dibutuhkan. Saat ini ia masih mengomunikasikan dengan pemerintah setempat terkait seberapa berat kondisi akibat gempa yang hanya berjarak enam hari dari bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur pekan lalu.
ADVERTISEMENT
"Nanti kita komunikasikan dulu, seberapa kondisinya. Kita juga masih komunikasi dengan NTT (terkait banjir bandang). Insyaallah jika diperlukan, nanti akan kita bantu," katanya.
Menurut Ganjar, kejadian serupa bisa saja terjadi di daerah lain, termasuk di Jawa Tengah. Untuk itu kondisi kedaruratan harus disiapkan dengan baik agar masyarakat bisa menghadapi bencana itu dengan baik.
Seperti diketahui, gempa di Malang terjadi sekira pukul 14.00. Berdasarkan informasi BMKG, pusat gempa berada di 80 kilometer Barat Daya Malang. Meskipun tidak berpotensi tsunami, gempa tersebut membuat banyak bangunan mengalami kerusakan parah hingga sedang. Informasi terakhir sekitar pukul 21.30 korban meninggal akibat gempa itu dilaporkan berjumlah 6-8 orang yang tersebar di beberapa daerah. (*)