Ratusan Pedagang di Pasar Suradadi Tegal Kabur Saat Akan Dites Swab
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal Eko Budi Prasrianto Prabowo mengatakan, rencananya test swab dilakukan untuk 694 pedagang. Namun hingga pukul 09.30 WIB, baru 100 pedagang yang ikut.
"Infonya pedagang pergi karena beranggapan tes swab itu sakit," katanya.
Menurut dia, para pedagang khawatir setelah menjalani swab akan dibawa ke rumah sakit. Padahal, kata dia, test swab sendiri untuk memberikan rasa aman untuk pedagang sendiri.
"Padahal itu gak benar. Test swab rasanya hanya geli saja dan tidak ada yang dibawa swab," ujarnya.
Pelaksanaan test swab ini, lanjut Eko, untuk menindaklanjuti adanya 2 pedagang di Pasar Suradadi yang positif terpapar COVID-19. Bahkan, satu orang di antaranya telah meninggal dunia.
"Jadi test swab massal ini merupakan upaya tracing dan penelusuran terhadap kontak erat dari pedagang yang telah dinyatakan positif COVID-19," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pemeriksaan sempel swab di laboratorium menunjukkan ada yang positif, maka Pasar Suradadi dinyatakan sebagai klaster baru dalam penyebaran COVID-19 dan akan dilakukan tindaklanjuti. Namun jika hasnya negatif, maka test swab tidak akan dilanjutkan.
"Hasilnya kemungkinan baru bisa diketahui 5 hari sampai 7 hari ke depan. Saya himbau pedagang patuhi protokol kesehatan," jelasnya. (*)