Ratusan Petani Bawang Putih di Kabupaten Tegal Terancam Tak Bisa Tanam Tahun Ini

Konten Media Partner
2 Februari 2021 21:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas petani bawang putih di Desa  Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, beberapa waktu lalu. (Foto: Bentar)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas petani bawang putih di Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, beberapa waktu lalu. (Foto: Bentar)
ADVERTISEMENT
TEGAL - Sebanyak 400 petani di Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal terancam tidak akan menanam bawang putih tahun ini. Sebab, para petani kesulitan menjual hasil panen pada tahun sebelumnya. Mereka pun rugi hingga miliaran rupiah. Kata petani, penyebabnya karena tidak jelasnya kebijakan dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
Akhmad Maufur (37) Ketua Kelompok Tani Bawang Putih Desa Tuwel, mengatakan petani bawang putih sempat berjaya dan juga pernah terpuruk. Pada 2015, petani bawang putih mulai bergairah lagi. Saat itu, ada wacana tentang apakah bawang putih itu bisa di tanam di Indonesia atau tidak. Salah satunya di wilayah Desa Tuwel. Akhirnya percobaan dengan menanam bawang putih dari Bank Indonesia sekitar 3.000 meter. Dan berhasil. 
Bahkan, kata Maufur, percobaan dari benih luar negeri pun dilakukan di lahan atau tanah Desa Tuwel ini. Dari benih bawang putih dari negara Cina, Taiwan, Mesir, India. Ternyata setelah di kembangakan di sini, hampir semua tidak berhasil. Ada yang sampai 9 bulan dan ada yang sampai 11 bulan.
ADVERTISEMENT
"Pada saat itu pemerintah mencanangkan swasembada dan menerapkan kebijakan tentang petani bawang putih. Kebutuhan benih di tingkat nasional itu masih sangat sedikit. Dengan begitu, pola petani bawang putih, hasil panennya tidak boleh dijual untuk konsumsi karena hasilnya untuk benih dulu. Kebijakan itu berjalan di tahun 2017 sampai 2019," katanya, kepada PanturaPost, Selasa (2/2/2021).
Pada 2020 saat pandemi corona, kata dia, pemerintah mengubah kebijakan. Tadinya para importir baru bisa mendapat Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) itu, setelah menanam. Dalam hal ini, importir bekerja sama dengan petani. Tapi, sekarang dibalik, Importir dapat RIPH dulu baru diwajibkan tanam dan diberi waktu satu tahun.
Aktivitas petani bawang putih di Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, beberapa waktu lalu. (Foto: Bentar)
Dengan terbaliknya kebijakan itu, kata dia, pada 2020, bawang putih lesu. Hampir semua importir itu tidak menjalankan kewajiban untuk menanam. Dampaknya, ketersediaan benih banyak tidak terserap. 
ADVERTISEMENT
"Kelompok petani saya itu hampir 60 ton benih bawang putih rusak dan terpaksa dibuang dan dibakar. Karena hasil Agustus 2019 seharusnya Maret dan April 2020 itu sudah menjadi benih dan bisa ditanam. Tapi karena tidak ada serapan akhirnya sampai bulan November itu tidak terjual. Karena sudah dua kali lipat masa proses benih, yang seharusnya 5-6 bulan sudah ditanam, ini sudah lebih dari satu tahun setengah tidak diproses dan otomatis benih rusak dan tidak layak konsumsi."
Akibatnya, petani trauma. Mereka mulai lesu dan kini mulai kembali seperti yang dulu. Bertani padi,sayuran, bawang merah, dan lainnya. Dari 400 petani bawang putih yang ada, kata Maufur, sampai saat ini tidak ada satupun yang tanam bawang putih. Biasanya di Februari itu sudah ada tanda-tanda petani mau garap bawang putih. Tapi tanda-tanda itu belum ada. 
ADVERTISEMENT
Kini kelompok tani dan petani trauma. Pada 2020 mereka rugi besar karena 60 ton benih bawang putih tidak terserap dan rusak tidak bisa dikonsumsi. Dari 60 ton benih tersebut, jika dinominalkan kerugian itu mencapai Rp 3 miliar.
"Sampai-sampai kami dari kelompok tani harus meminjam modal pada sebuah bank agar hasil panen petani bisa dibeli," kata dia.
Menurut Maufur, tahun ini para petani tidak mau mengambil risiko seperti tahun lalu. Mereka sudah trauma. Petani ingin kejelasan ke depan polanya seperti apa. Apakah mau diadakan lagi atau tidak. 
“Kalau memang mau diadakan lagi itu seperti apa, polanya seperti apa, biar trauma tahun 2020 tidak terulang lagi. Kalau tidak diadakan lagi tanam bawang putih itu juga tidak apa-apa,” pungkasnya. (*)
ADVERTISEMENT