news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ribuan Anggota Banser di Brebes Diisi Ilmu Kanuragan

Konten Media Partner
25 Februari 2019 16:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ribuan anggota Banser di Brebes diisi Ilmu Kanuragan, Minggu sore (24/2).
BREBES - Sebanyak 2.500 anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) diisi ilmu kanuragan oleh Kiai Khos Perguruan Pencak Silat Pagar Nusa Abah Suyuthi Al Ghozali dari Cepu, Jawa Tengah. Kiai Suyuthi memberikan amalan Selawat Muriddzat yang harus diamalkan oleh peserta. Sehingga bisa mendatangkan keselamatan dan mendapat syafaat dari Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
"Hanya ada satu syarat untuk bisa digdaya sebagai seorang Banser. Yakni harus meninggalkan Molimo sebagaimana yang diajarkan Sunan Ampel," ucap Mbah Suyuthi saat Ijazah Kubro GP Ansor-Banser Kabupaten Brebes, di Halaman Islamic Center, Jalan Yos Sudarso Brebes, Minggu (24/2) sore.
Molimo tersebut, kata Mbah Suyuthi, adalah emoh main artinya tidak mau main judi, emoh ngumbi artinya tidak mau minum-minuman yang memabukan, emoh madat artinya tidak mau mengisap candu atau ganja. Kemudian emoh maling, artinya tidak mau mencuri atau korupsi dan yang terakhir emoh madon artinya tidak mau main perempuan yang bukan isterinya (zina).
"Saya ijazahi kalian, agar seperti banser 65 yang mampu menumpas PKI dan sakti," tutur Mbah Suyuti dengan tegas.
ADVERTISEMENT
Mbah Suyuthi menilai, kalau era sekarang banyak orang yang meninggalkan syukur, tidak merasa bahagia, selalu menghujat pemerintah. Padahal, kata dia, pemerintahan saat ini sudah baik tetapi selalu dicaci maki.
"Pemerintah kita sudah anti korupsi dan bahkan memberantas korupsi anehnya selalu dicaci maki," katanya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah Sholahudin Ali mengatakan, di dunia kemiliteran ada kaidah kalau ingin damai maka siapkanlah perang. Sekarang ini negara-negara di dunia berlomba-lomba meningkatkan alat persenjataan perang dan menggiatkan perang karena ingin hidup tenang dan damai.
"Kita juga sama, hari ini dapat ijazah kubro dan gemblengan karena ingin bumi Indonesia tenang dan damai," ujar Gus Sholah sapaan akrab ketua Ansor Jawa tengah Sholahudin Ali.
Mbah Suyuthi saat Ijazah Kubro GP Ansor-Banser Kabupaten Brebes, di Halaman Islamic Center, Jalan Yos Sudarso Brebes, Minggu (24/2) sore.
Gus Sholah mengatakan ulama-ulama Nahdlatul Ulama merumuskan bahwa kita bisa mengamalkan ajaran agama dengan baik dan sempurna mana kala kondisi lingkungan di sekitar aman.
ADVERTISEMENT
Kader Ansor Banser, kata dia, yang diharapkan bisa menjadi penerus semangat para ulama-ulama harus menjaga keamanan. Demi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Islam Ahlussunnah waljamaah.
"Sehingga tidak ada lagi yang berani membubarkan amaliah-amaliah NU," tegas Gus Sholah.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kabupaten Brebes Ahmad Munsip mengatakan, ada dua hal yang harus dipegang teguh oleh kader Ansor Brebes. Pertama menjaga agama dengan melestarikan ajaran Islam Ahlussunnah waljamaah dan kedua menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Saya berharap kader Ansor Banser bisa memegang teguh dan menajalankan dua amanah ulama-ulama kita," kata Munsip.
Ketua Panitia Ijazah Kubro sekaligus Kasatkorcab Kabupaten Brebes, Muhamad Ikhwan, mengatakan kegiatan Ijazah kubro ini diikuti anggota Banser perwakilan 17 Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor se-Kabupaten Brebes. Sedangkan pengijazahan di pimpinan langsung oleh Abah Suyuti dewan Khos Pagar Nusa dan Banser Indonesia dari Cepu dan Mbah Mul Densus 99 Asmaul Husna Satkornas Banser.
ADVERTISEMENT
Reporter: Fajar Eko Nugroho
Editor: Irsyam Faiz