Rumah Sering Kebanjiran Sejak Ada Tol, Warga Losari Mengadu ke Sekda Provinsi

Konten Media Partner
19 Desember 2018 11:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah Sering Kebanjiran Sejak Ada Tol, Warga Losari Mengadu ke Sekda Provinsi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BREBES - Puluhan warga Kecamatan Losari Kabupaten Brebes, diwakili oleh sejumlah masyarakat Desa Bojongsari mengadu ke Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Sri Puryono saat melakukan kunjungan kerja (kunker) di Kabupaten Brebes.
ADVERTISEMENT
Mereka mengadu terkait sering terjadinya banjir akibat adanya pembangunan jalan tol di Kabupaten Brebes yaitu tol Kanci-Pejagan. Selasa (18/12) kemarin.
Sekda didampingi beberapa Kepala Organisasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, rombongan disambut oleh Bupati Brebes yang diwakili Wakil Bupati Brebes Narjo di Aula Kantor Desa Bojongsari. Kunjungan kerja kali ini, dalam rangka pemantauan kesiapan jalan tol trans Jawa di Jateng dan harga komoditas bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru.
Narjo mengucapkan terima kasih atas kunker yang dilakukan Sekda Provinsi Jateng beserta rombongan. “Rombongan dapat melihat secara langsung dampak dari pembanguan jalan tol di Kecamatan Losari yang terkena banjir, karena derasnya aliran sungai dari selatan yaitu Cisanggarung,” ucap Narjo.
Ia menghimbau kepada masyarakat di bantaran Kali Cimanuk untuk meninggikan tanggul. Sebagai antisipasi terjadinya luapan air, karena tanggul Sungai Cisanggarung juga telah ditinggikan.
ADVERTISEMENT
Musim hujan akan datang, kata Narjo, tujuan kunker ini dapat memberikan solusi terkait permasalahan yang dihadapi warga. “Karenanya, masyarakat Desa Bojongsari bisa langsung mendiskusikan masalah banjir yang sering terjadi saat ini,” pungkasnya.
Salah seorang warga Dukuh Bentarsari, RT 01 RW 01,  Desa Bojongsari Sadar mengatakan, sebelum ada pembangunan jalan tol di wilayah tersebut tidak ada musibah banjir. Namun, setelah ada pembangunan jalan tol Kanci-Pejagan beberapa tahun lalu, daerah tersebut sering terjadi banjir.
"Saya lahir di Bantarsari, dan sudah paham kondisi sungai yang berada dekat permukiman. Ketika tanggul Jateng-Jabar tidak ada tol, tidak ada banjir. Namun setelah ada jalan tol, sering terjadi banjir," ungkapnya saat menyampaikan keluhan ke Sekda Prov. Jateng.
ADVERTISEMENT
Diakuinya, saat itu dia termasuk orang yang diundang dalam pembebasan lahan (pembangunan tol Pejagan-Kanci). Dan saat itu, dirinya mewakili warga lain yang terdampak tol bertanya terkait rencana pembangunan tol tersebut seperti apa. Apakah jalur dari Jabar-Jateng yang melewati Sungai Cisanggarung layang atau datar?
"Saya sempat tanya ke Camat Losari yang dulu, jalan tol dari Jabar menuju Jateng yang melintas sungai seperti apa gambarnya. Camat kala itu menjawabnya akan menggunakan pembangunan layang, tapi pada nyatanya saat ini bentuknya gorong-gorong," katanya.
Ditambahkannya, Sungai Cisanggarung itu merupakan aliran sungai pertemuan dari berbagai sungai besar. Di antaranya, menampung air dari Waduk Darma dan Cibinbin. 
"Jadi kalau aliran sungai di bawah tol itu hanya berbentuk tanggul (gorong-gorong) sudah pasti air akan meluap ke dataran. Warga saat ini meminta pemerintah untuk mencari solusi permasalahan tersebut. Bila perlu ada pembangunan jembatan layang di tol tersebut," pintanya.
ADVERTISEMENT
Menanggapi keluhan warga, Sekda Prov Jateng Sri Puryono mengaku akan mengagendakan pertemuan terkait permasalah tersebut. Menurutnya, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil instansi terkait (baik itu pihak tol dan BBWS Cimanuk-Cisanggarung) dalam mencari solusi mengatasi banjir.
"Kamis, (27/12) akan kita agendakan pertemuan lagi. Jadi usulan dan permintaan warga ini akan kita tampung dan dibahas dalam agenda pertemuan nanti. Bagaimana mencari solusi dalam permasalahan ini," pungkasnya. (*)
Reporter : Fajar Eko Nugroho
Editor : Muhammad Abduh