Sampah dan Endapan Pasir Drainase di Perkotaan Brebes Mulai Dikeruk

Konten Media Partner
5 September 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sampah dan Endapan Pasir Drainase di Perkotaan Brebes Mulai Dikeruk
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BREBES – Untuk mengantisipasi potensi terjadinya banjir dan genangan pada musim hujan nanti, Pemerintah Kabupaten Brebes mulai mengambil tindakan cepat. Sebagai langkah awal, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Brebes Bidang Cipta Karya saat ini mulai berburu membersihkan dan mengeruk sedimen di saluran air.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Cipta Karya DPU Kabupaten Brebes Abdul Majid mengatakan, pihaknya mengerahkan sejumlah tim atau petugas secara berkala untuk membersihkan drainase di berbagai titik di wilayah perkotaan.
“Titiknya tersebar di beberapa wilayah perkotaan, seperti di Pasar Batang, Saditan, jalan MT Haryono hingga alun-alun. Kondisi secara umum masih normal, tapi kami tetap lakukan pembersihan secara rutin dengan mengoptimalkan fungsi drainase, bukan hanya saat menjelang musim hujan saja,” ucap Abdul Majid, Kamis 5 September 2019.
Ia menambahkan, penumpukan sedimen dan sampah merupakan masalah umum pada sistem drainase kota. Jika tak diperhatikan, penumpukan sampah akan mengakibatkan aliran air tersumbat. Sehingga berdampak banjir atau genangan.
“Seperti di wilayah Pasarbatang, kemarin ada aduan dari masyarakat. Langsung kita respon dengan melakukan pembersihan. Masyarakat boleh saja mengadu, tapi kami juga minta kesadaran masyarakat untuk ikut aktif menjaga dengan tidak membuang sampah di drainase,” katanya.
ADVERTISEMENT
Majid menjelaskan, petugas Satgas drainase mulai rutin membersihkan drainase di 4 kelurahan yang ada di Kecamatan Brebes. Dari sejumlah lokasi, terlihat petugas mengangkat endapan sedimen dari dasar saluran air. Sedimen berampur dengan batu, pasir, serta sampah plastik.
"Karena memang pembersihan sedimen mutlak diperlukan untuk meminimalisir potensi banjir. Pembersihan mesti rutin, karena sebagian masyarakat dianggap masih terbiasa membuang sampah ke saluran air," pungkasnya. (*)
Reporter : Fajar Eko Nugroho
Editor : Muhammad Abduh