Santoso, Penjual Kroto di Tegal Raup Omzet hingga Rp 500 Ribu Per Hari

Konten Media Partner
11 Maret 2022 19:31 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Santoso hampir setiap hari mangkal di Pusat Perdagangan Ruko Slawi. (Foto: Panji P Adhi)
zoom-in-whitePerbesar
Santoso hampir setiap hari mangkal di Pusat Perdagangan Ruko Slawi. (Foto: Panji P Adhi)
ADVERTISEMENT
TEGAL - Santoso, warga Desa Kebandingan, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal memilih menekuni bisnis Kroto. Kebutuhan pehobi burung yang tinggi terhadap kroto membuat prospek bisnis yang satu ini sangat cerah.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana informasi, kroto adalah larva atau telur semut rangrang yang biasa digunakan untuk pakan tambahan burung kicauan. "Alhamdulillah saya sudah menggeluti bisnis ini sejak 20 tahun," kata dia saat ditemui PanturaPost Jumat (11/3/2022).
Santoso mengatakan omzet jualan kroto bisa mencapai Rp 400 - Rp 500 ribu per hari. Pembelinya rata-rata pecinta burung.
Santoso menjual kroto mulai dari harga Rp 2.000 hingga Rp 25.000. Tergantung permintaan pembeli. ADa yang cuma 1-2 sendok hingga satu bungkus yang dikemas dengan kertas koran.
Kroto.
"Kalau permintaan konsumen setiap hari sekitar 3 kilogram. Kalau yang beli Rp 2.000 paling dapat 1-2 sendok," katanya.
Menurut Santoso, saat ini, di Tegal belum ada budidaya kroto. Sebab, keberadaannya masih bisa ditemui di sejumlah tempat.  "Di sini belum ada yang budi daya kroto karena masih bisa dicari," tutur Santoso.
ADVERTISEMENT
Santoso hampir setiap hari mangkal di Pusat Perdagangan Ruko Slawi. Di sana, dia menjual kroto mulai dari pukul 06.00 sampai dengan pukul 12.00. (*)