Satu Nyaris Tak ikut, 80 Paskibra HUT RI di Tegal Dikukuhkan

Konten Media Partner
16 Agustus 2018 16:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satu Nyaris Tak ikut, 80 Paskibra HUT RI di Tegal Dikukuhkan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Plt. Bupati Tegal Umi Azizah menyalami Paskibra Upacara HT RI - 73 Kabupaten Tegal usai dikukuhkan. (foto. Humas Pemkab Tegal)
ADVERTISEMENT
TEGAL - Sebanyak 80 Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) upacara HUT RI ke-73 Kabupaten Tegal dikukuhkan di Pendapa Amangkurat, Kamis (16/8) pagi. Namun dari jumlah itu, informasinya ada satu paskibra yang nyaris tidak ikut, lantaran terkendala kondisi kesehatan.
Satu paskibra itu disinyalir nyaris batal ikut diduga karena sakit patah tulang. Dengan kondisi itu, membuat ia akan tidak maksimal dalam mengikuti upacara nanti.
"Iya sempat ada satu yang batal ikut. Bersyukur akhirnya ikut, tapi akan kita sesuaikan dengan kondisi kesehatannya," ujar Ketua Purna Paskibra (PP) Kabupaten Tegal, Rizal Adhi Pratama.
Dia mengungkapkan, siswa tersebut tidak ikut mengibarkan bendera, tapi akan menjadi pagar betis saja. "Yang di belakang bupati," katanya.
Rizal mengungkapkan, ada 10 paskibra cadangan. Artinya, hanya ada 70 paskibra yang akan mengibarkan bendera.
ADVERTISEMENT
"Karena formasinya kan 17-8-45, kalau ditotal jumlahnya 70 paskibra. Sisanya masuk tim cadangan," beber dia.
Pengukuhan dilakukan langsung oleh Plt. Bupati Tegal Umi Azizah, dengan disaksikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda), Widodo Joko Mulyono, Kapolres Tegal, Dwi Agus Prianto, Kasdim 0712/Tegal, Akhmad Aziz serta tamu undangan.
Plt. Bupati, dalam sambutannya, menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh pasukan pengibar bendera. Mempunyai tugas untuk mengawal dan mengibarkan bendera Merah Putih pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun Ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia tingkat Kabupaten Tegal.
"Terimakasih juga kepada seluruh para instruktur yang sudah membina dan orang tua yang telah memberikan dukungan," katanya.
Menurut Umi, pengukuhan Paskibra memiliki makna simbolis, sebagai estafet pewaris kepemimpinan dan pelestarian nilai-nilai semangat perjuangan bangsa.
ADVERTISEMENT
"Karena untuk mencapai kemerdekaan kita harus berjuang secara fisik dan diplomasi, berkorban harta," tegasnya.
Untuk itu, Umi berpesan kepada seluruh pasukan pengibar bendera untuk terus menjunjung nilai-nilai perjuangan bangsa, yang senantiasa diwujudkan dalam kehidupan nyata sehari-hari.
"Pelajar harus mampu menunjukkan keteladanan sebagai generasi pembelajar yang berprestasi, berdedikasi, berdisiplin dan beretika," terang dia.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Suharinto, menuturkan pasukan pengibar bendera terdiri atas siswa SLTA negeri dan swasta di Kabupaten Tegal.
"Dengan jumlah 80 orang, terdiri dari 40 putri dan 40 putra," terangnya.
Pasukan pengibar bendera dilatih selama enam belas hari, oleh pelatih yang terdiri dari Kodim 0712/ Tegal, Polres Tegal, Disparpora, Dikbud, Kantor Kesbangpol, serta Purna Paskibra Indonesia Kabupaten Tegal.
ADVERTISEMENT
"Total pelatih ada 10 orang, dan selama 16 hari berlatih pasukan mendapatkan uang pembinaan Rp. 30 ribu perhari," jelasnya.
Untuk menjaga stamina serta kesehatan pasukan pengibar bendera, rencananya, terhitung hari ini pasukan akan menjalani masa karantina di Hotel Permata Inn, Tegal.
"Setelah menjalankan tugas sebagai paskibra, kami juga akan memberikan wisata edukasi mengunjungi Yogyakarta selama 1 hari," tandasnya. (*)
Reporter : Reza Abineri
Editor : Muhammad Abduh