Seorang PDP Corona di RSUD dr Soesilo Slawi, Jawa Tengah, Meninggal Dunia

Konten Media Partner
5 April 2020 19:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses pemakaman PDP yang dilakukan oleh petugas RSUD dr Soesilo, Slawi. (dok.istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Proses pemakaman PDP yang dilakukan oleh petugas RSUD dr Soesilo, Slawi. (dok.istimewa)
ADVERTISEMENT
SLAWI - Satu orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjenis kelamin laki laki (30) asal Kecamatan Lebaksiu meninggal dunia, Minggu (5/4/2020). Penyebab kematian PDP yang dirawat di RSUD dr. Soeselo Slawi, Kabupaten Tegal itu belum dipastikan apakah akibat positif COVID-19 atau tidak, karena hasil test swab belum keluar.
ADVERTISEMENT
“Tes swab pada pasien sudah dilakukan, tapi sampai dengan hari ini hasilnya belum keluar,” kata Juru Bicara COVID-19 Kabupaten Tegal, Joko Wantoro, Minggu (5/4).
PDP yang meninggal pada Minggu pagi ini diketahui memiliki riwayat perjalanan ke daerah yang terjangkit COVID-19 atau zona merah, yakni Bali. Kemudian, pada hari Selasa (31/3), PDP tersebut masuk ke RSUD dr Soesilo dengan keluhan sakit pada tenggorokan, batuk, pilek, dan suhu tubuh mencapai 37 derajat celcius.
"Pada pemeriksaan lanjutan, seperti foto toraks, pasien menderita pneumonia akut dan ada riwayat penyakit penyerta atau komorbid yaitu tuberkulosis kronis serta penyakit yang lainnya," kata dia.
Menurutnya, secara medis, keberadaan komorbid pada seseorang yang kemudian terinfeksi virus corona ini menjadikan daya tahan tubuhnya semakin lemah dan sakit bertambah parah.
ADVERTISEMENT
"Makanya untuk memastikan diagnosa, masih menunggu hasil tes swab. Jenazah dimakamkan oleh petugas sekitar jam 10.00 WIB pagi," ujarnya.
Untuk mengantisipasi risiko penularan, pihaknya akan melakukan rapid test pada kontak erat di lingkungan keluarganya.
Sama seperti pernyataan sebelumnya, kematian PDP hari ini, Joko mengatakan tidak bisa dikategorikan sebagai kasus kematian penduduk Kabupaten Tegal akibat infeksi Corona.
“Sepanjang belum ada hasil tes swab yang menunjukkan hasil positif, maka kami tidak bisa mengkategorikannya sebagai kasus terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19," pungkasnya. (syaifullah)
---------------------
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!