Sepulang Mengajar di MI, Nur Asiyah Aktif Jadi Driver Ojek Online

Konten Media Partner
27 November 2018 22:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sepulang Mengajar di MI, Nur Asiyah Aktif Jadi Driver Ojek Online
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
MENJADI wonder women bukan perkara gampang. Apalagi mesti memberi senyum bahagia kepada dua anaknya di saat pulang di rumah. Kondisi inilah yang dialami Nur Asiyah, SPd.I. Warga Desa Kademangaran Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal itu dikenal sebagai wonder woman. Mengapa?
ADVERTISEMENT
Sudah 25 tahun, Nur Asiyah menjadi guru di MI NU 01 Kademangaran. Dari tahun 1993 sampai sekarang. Hari Senin sampai Sabtu, dari pukul 07.00 sampai pukul 13.00, ia mengajar. Baru dari pukul 14.00 WIB, ibu dua anak itu mulai aktif Gojek. Kadang kadang, aktif Gojek sampai pukul 23.00 WIB. Itulah mengapa tetangga dan teman menyebutnya sebagai wonder woman.
“Ya tetangga dan temen-temen menyebutku sebagai wonder woman. Kebetulan saya jadi ketua Gocan, Gojek Cantik,” ujar ibu kelahiran 09 Febuari 1973 kepada panturapost.com.
“Pada jam mengajar, ngga pernah terima order Gojek,” imbuhnya.
Dia menceritakan, dua tahun belakangan, suaminya sakit komplikasi. Dan, harus bolak balik ke rumah sakit. Kalau tidak sakit, suami ikut kerja meubel bersama adiknya. Keadaan itu tidak membuat lulusan IAIN Semarang ini menyerah. Ia banting tulang. Bekerja apapun demi menafkahi keluarga.
ADVERTISEMENT
Kalau hanya mengandalkan penghasilan mengajar dari MI, tentu saja tidak cukup. Karena itu, Nur ikut bergabung dengan ojek online.
“Sepulang mengajar, aku ngojeg online. Biar anak anakku bisa tersenyum. Padahal cape banget. Tapi mau tidak mau kudu dijalani,” ujarnya.
Pada bulan Juli 2017, terbentuk perkumpulan wanita ojek online Gojek Cantik (Gocan). Nur Asiyah dipercaya sebagai Ketua Gocan BETAWI (Brebes, Tegal, Slawi). Kini Gocan Betawi sudah memiliki anggota 70 gojek wanita. Mereka ada yang masih kuliah, guru dan ada pula yang kerja di pemerintahan.
“Ada yang buat sampingan. Ada juga buat usaha pokok. Terutama yang janda,” ungkapnya.
Menjadi Gocan sudah pasti mengalami suka duka. Bahkan mempertaruhkan nyawa karena selalu di jalanan. Demi memenuhi kebutuhan, mereka kehujanan, kepanasan, nemu penumpang yang baik hati, judes, dan pelit. “Semua itu lika-liku kehidupan, suka duka yang saya harus jalani,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Duka itu terobati dengan solidaritas teman-teman Gojek yang luar biasa. Terlebih ketika Nur mengalami kecelakaan pada bulan Januari 2018. Ia patah tulang dan harus Istirahat total dua bulan. “Teman-teman Gojek begitu perhatian saat itu.”
Komunitas Gocan juga suka memberikan kegiatan sosial. Dia berprinsip, dengan segala keterbatasannya menjadi seorang wanita, terlebih seorang ibu, harus tetap dapat memberikan manfaat bagi banyak orang.
Menjalani profesi ojek online bagi Nur juga bisa menambah pembelajaran kehidupan. “Saya jadi lebih bisa bersyukur. Karena ternyata di luar sana, masih banyak yang tidak seberuntung aku,” kata dia.
Meski sibuk mencari nafkah di jalan, tidak membuat Nur Asiyah abai terhadap dua anaknya. Dia selalu memastikan, kedua anaknya tetap merasakan kasih sayang seorang ibu.
ADVERTISEMENT
“Saya harus pintar membagi waktu. Saya bangun jam 04.00 pagi, shalat dan menyiapkan sarapan pagi. Saat anak-anak bangun sudah ada nasi dan lauk biarpun cuma telor ceplok.”
Saat jam narik Gojek, Nur juga sempatkan beli lauk buat makan sore di rumah. Nur tidak mengeluh. Ia memikirkan masa depan anak. “Kalau saya malas, siapa yang akan membiayai anak-anak saya sekolah dan keluarga saya. Bagaimana anak saya bisa meningkat taraf hidupnya, kalau ibunya tidak bekerja keras,” ujar dia.
Daya juang Nur Asiyah menghidupi keluarga tak lepas dari sosok orang tua nya yang pekerja keras. Waktu masih SMP, Nur Asiyah sudah berjualan kamir dengan dititipkan di kantin sekolah.
Dia masih ingat betul sejak kecil, ibunya sangat hobi memberikan tugas rumah tangga dan kemandirian. “Saya sering banget disuruh ngepel, nyuci, jualan tapi saya selalu malas. Terus ibu saya bilang tugas itu untuk saya sendiri nanti kalau sudah besar supaya bisa sendiri dan tidak tergantung pada orang lain,” katanya. (*)
ADVERTISEMENT
Reporter : Bentar
Editor : Muhammad Abduh