Siswa SMK di Tegal Bikin Motor 'Chopper' dari Barang Bekas

Konten Media Partner
18 September 2019 16:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah siswa di SMK Bhakti Praja Adiwerna, Kabupaten Tegal, membuat sepeda motor jenis 'chopper' dan 'red rock'.  (Foto: Irsyam Faiz)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah siswa di SMK Bhakti Praja Adiwerna, Kabupaten Tegal, membuat sepeda motor jenis 'chopper' dan 'red rock'. (Foto: Irsyam Faiz)
ADVERTISEMENT
TEGAL - Sejumlah siswa di SMK Bhakti Praja Adiwerna, Kabupaten Tegal, membuat sepeda motor jenis chopper dan red rock. Mereka memanfaatkan barang-barang bekas untuk membuat 2 unit sepeda motor tersebut.
ADVERTISEMENT
PanturaPost berkunjung ke SMK tersebut, Rabu (18/9). Dua sepeda motor tersebut dipajang di garasi dan bengkel milik sekolah. Untuk motor jenis chopper dicat berwarna merah, sedangkan red rock berwarna biru. Panjangnya masing-masing 2 meter. 
Kedua unit sepeda motor tersebut didesain sedemikian rupa agar bisa nyaman dan aman dikendarai. Meski memakai barang-barang bekas, motor karya siswa kelas XII itu cukup mirip dengan motor chopper buatan pabrikan. 
Sejumlah siswa di SMK Bhakti Praja Adiwerna, Kabupaten Tegal, membuat sepeda motor jenis 'chopper' dan 'red rock'. (Foto: Irsyam Faiz)
Untuk membuat satu unit sepeda motor custome itu menghabiskan biaya yang cukup murah yakni Rp 6 juta. Ini karena bahan-bahan yang mereka pakai menggunakan limbah logam yang sudah banyak tersedia di sekitar sekolah.
Sundoro Izza (17 tahun) siswa yang ikut terlibat dalam pembuatan motor itu, mengaku terinspirasi dengan motor chopper yang dipakai Presiden Joko Widodo. Mereka lalu ingin membuat sendiri motor tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kira-kira butuh 4 bulan untuk membuat 2 unit sepeda motor itu. Kami gunakan barang-barang bekas dari pasar loak," kata Sundoro.
Yang paling sulit dalam pembuatan motor ini, kata Sundoro, saat membentuk kerangka. Mereka harus membengkokan pipa besi sesuai ukuran dengan peralatan manual. 
"Ukurannya harus pas. Menyesuaikan desain yang sudah lebih dulu," kata Sundoro.
Sejumlah siswa di SMK Bhakti Praja Adiwerna, Kabupaten Tegal, membuat sepeda motor jenis chopper dan red rock. (Foto: Irsyam Faiz)
Kesulitan lainnya yakni modifikasi mesin. Mereka harus menyesuaikan kekuatan mesin dari 110 CC menjadi 150 CC. Untuk motor chopper, mereka menggunakan mesin Honda, sedangkan red rock memakai mesin Yamaha.
"Untuk mesin red rock harus tambah CC-nya agar bisa menarik roda belakang yang memakai ban mobil," ujar Sundoro.
Adi Fujuh Harsono, pembimbing siswa tersebut, mengatakan 2 sepeda motor itu murni hasil karya anak didiknya. Peran guru dalam pembuatan sepeda motor hanya sebatas membimbing.
ADVERTISEMENT
"Mulai dari ide, sampai eksekusi mereka yang lakukan," kata Adi, yang juga Kepala Program Studi Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM) itu.
Sejumlah siswa di SMK Bhakti Praja Adiwerna, Kabupaten Tegal membuat sepeda motor jenis chopper dan red rock. (Foto: Irsyam Faiz)
Menurutnya, dua sepeda motor itu memang belum pernah dipakai untuk jarak jauh. Tapi, dia sudah pernah memakainya di jalan raya dengan jarak hingga 2 kilometer.
"Kemarin sudah diuji bisa 60 kilometer. Alhamdulillah, masih aman," kata Adi.
Dia mengakui, hasil karya anak didiknya itu memang masih butuh penyempurnaan. Misalnya pada pada bodi, masih belum sempurna karena dibuat secara manual.
"Termasuk mesin juga butuh sentuhan lagi. karena harus menyesuaikan dengan beban yang dibawa," ujar Adi.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Bhakti Praja Adiwerna, Erfan Suparmono, mengaku tidak menyangka ternyata anak didiknya mampu membuat sepeda motor dari limbah logam.
ADVERTISEMENT
"Kami bangga karena anak-anak. Kami memang sengaja memacu anak-anak ini supaya bisa kreatif. Saya bilang, kalau bikin sepeda motor pakai komponen yang sudah ada itu biasa, kalau dari limbah kan belum ada," kata Erfan.
Erfan mengakui sepeda motor hasil karya siswanya masih banyak kekurangan. Karena itu, dia berharap, ke depan para siswa di SMK Bhakti Praja Adiwerna bisa mengembangkan karyanya. (Irsyam Faiz)