Subkhan Ancam Laporkan Akun Medsos yang Menudingnya 'Settingan'

Konten Media Partner
13 Februari 2019 15:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
M. Subkhan saat curhat dengan Sandiaga Uno di Desa Krasak, Brebes, Senin (11/2). (Foto: Fajar Eko Nugroho)
zoom-in-whitePerbesar
M. Subkhan saat curhat dengan Sandiaga Uno di Desa Krasak, Brebes, Senin (11/2). (Foto: Fajar Eko Nugroho)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BREBES – Seorang petani asal Desa Tegalglagah, Kecamatan Bulakamba, Brebes, Muhammad Subkhan, mengancam akan melaporkan akun medsos yang menudingnya bersandiwara dengan Cawapres Sandiaga Uno. Dia kini sudah mengantongi nama-nama akun yang teridentifikasi menyebarkan tudingan itu.
ADVERTISEMENT
“Oh iya dong (mau melaporkan akun medsos). Hari ini saya mau ke Polres untuk berkonsultasi soal masalah ini,” kata dia kepada PanturaPost, Rabu (13/2).
Subkhan mengatakan, langkah ini diambil untuk memberikan efek jera kepada orang-orang yang menuduhnya bersandiwara. Sebab, baginya, ini merupakan pembunuhan karakter.
“Ini serius, karena bukan hanya tudingan itu saja, tapi sudah mengarah ke pembunuhan karakter, fitnah, termasuk kata-kata yang kotor kepada saya,” katanya.
Subkhan menjelaskan, tudingan settingan kepadanya membuatnya sakit hati. Apalagi, banyak yang menganggap bahwa dia bukanlah petani. Padahal, kata dia, dia dan keluarganya merupakan petani bawang tulen.
“Saya memang pernah menjabat sebagai komisioner di KPU, tapi apakah saya tidak boleh bertani,” ujar dia.
Dia menambahkan, saat ini masih tercatat sebagai ketua Kelompok Tani Sumber Pangan di desanya. “Saya juga mengelola lahan pertanian. Ada sekitar 4 bahu milik keluarga dan seperempat bahu saya nyewa tanah bengkok desa,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Subkhan viral di media sosial usai menangis di hadapan Sandiaga. Dia curhat terkait hutang bank yang menjeratnya akibat anjloknya harga bawang merah hingga ke titik Rp 6.000 per kilogram.
Subkhan mengaku jika dirinya tak bisa melakukan pembayaran kredit musiman lantaran harga bawang merah masih murah. Menurut dia, permodalan menanam bawang merah hasil dari utang di Bank Puspa Kencana yang merupakan bank milik pemerintah daerah Brebes.
"Saya pinjam di bank ini senilai Rp 15 juta untuk modal menanam bawang merah. Tapi karena saat ini harganya murah maka saya minta perpanjangan kredit. Saya sudah dua kali kredit diperpanjang," ucap Subkhan.
Reporter/Editor: Irsyam Faiz